Page 78 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 OKTOBER 2021
P. 78

Prosedural alias ilegal tetap berlangsung sejak berakhirnya MOU tahun 2016. Lahirnya UU Peli
              dungan  Pekerja  Migran  Indonesia  No.18  Tahun  2017  belum  bermanfaat  apa-apa  bagi
              Perlindungan PMI terutama Pencegahan PMI ilegal dari Indonesia ke Luar Negeri yakni ke Arab
              Saudi dan Negara-Negara Timur Tengah lainnya.serta Negeri Jiran dengan menggunakan visa
              umroh dan visa pelancong bukan visa kerja.

              Terpanggil untuk menyuarakan dan membela Pekerja Migran Indonesia voice of the voiceless
              dan oleh negara mereka didaulat sebagai Pahlawan Devisa Negara maka kami dari Lembaga
              Hukum  dan  Ham  PADMA  INDONESIA  (Pelayanan  Advokasi  untuk  Keadilan  dan  Perdamaian
              Indonesia)menyatakan,pertama,meminta  Presiden  Jokowi  mendesak  Menaker,Kepala  BP2MI
              dan Menlu serius melobi dan menekan Negeri Jiran Malaysia untuk segera menandatangani MOU
              Penempatan dan Perlindungan PMI yang sudah berakhir pada tahun 2016.

              Selain  itu  PADMA  juga  meminta  Pimpinan  DPR  RI,  DPR  RI  Komisi  dan  Komisi  IX  mendesak
              Presiden Jokowi, Menaker, Menlu dan Kepala BP2MI untuk melobi dan menekan PM Malaysia
              dan jajarannya agar segera menandatangani MOU Penempatan dan Perlindungan PMI ke Negeri
              Jiran paling lambat Desember 2021.
              Pihaknya juga mengajak Solidaritas Anak Bangsa untuk melakukan aksi, lobi dan advokasi ke
              Kedubes Malaysia, Kemnaker, BP2MI, Kemenlu dan Istana Negara untuk memproses hukum
              Human Trafficking terhadap Pelaku dan Auktor Intelektualis Human Trafficking dengan Korban
              Adelina Sau yakni agen di Jakarta dan Cukong di Malaysia.
              "Kami  yang  tergabung  dalam  Koalisii  Masyarakat  Pembela  Adelina  Korban  HumanTrafficking
              (KOMPAS KORHATI) akan melakukan aksi ke Kedubes Malaysia, BP2MI, Kemnaker, Kemenlu dan
              Istana  Negara,"  tegas  Gabriel  Goa,Ketua  Dewan  Pembina  PADMA  INDONESIA  sekaligus
              Koordinator KOMPAS KORHATI.











































                                                           77
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83