Page 138 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2021
P. 138

DPRD KALSEL SANGGUPI TUNTUTAN BURUH, UMSP AKAN NAIK!

              BANJARMASIN - Sejumlah buruh yang berunjuk rasa di DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) bisa
              bernapas lega. Pasalnya, dari hasil audiensi, DPRD Kalsel menyanggupi semua tuntutan para
              buruh.  Tuntutan  utama  para  buruh  adalah  meminta  pemerintah  setempat  menaikkan  upah
              minimum sektoral (UMSP) provinsi tahun 2022.

              "DPRD Kalsel menyatakan UMSP 2021 akan naik," kata Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal
              Indonesi (FSPMI) Kalsel, Yoeyoen Indharto, ditemui usai audiensi.

              Namun, kata Yoeyoen, pihaknya akan terus melakukan pengawalan terhadap hal tersebut. "Kita
              harap naiknya tidak di bawah 3 persen. Itu abal-abal. Minimal 5-6 persen," kata Yoeyoen.

              Apabila naiknya di bawah 3 persen, Yoeyoen bilang pihaknya akan melakukan aksi. "Di dewan
              pengupahan provinsi itu ada perwakilan kita duduk di sana. Kalau sampai kenaikan di bawah 3
              persen kami akan walkout," katanya.

              Lebih jauh, kata Yoeyoen, DPRD Kalsel juga menyatakan siap mengawal kasus-kasus lain yang
              dirasa  merugikan  buruh,  tekhusus  kasus  BPJS  Kesehatan.  Sebelumnya,  puluhan  buruh
              menggeruduk Kantor DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu (10/11).

              Mereka yang berunjuk rasa adalah buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI)
              Kalsel  dan  Federasi  Serikat  Perkebunan  Rajawali  (FSP-BUN  Rajawali).  Tujuan  kedatangan
              mereka ke Rumah Banjar untuk membawa 6 tuntutan. Salah satunya meminta kenaikan upah
              minimum sektoral provinsi (UMSP).

              "Kenaikan UMSP wajib dan harga mati," kata Ketua FSPMI Kalsel, Yoeyoen Indharto, disela unjuk
              rasa. UMSP, kata Yoeyoen, wajib naik lantaran secara nasional dari hasil survey Badan Pusat
              Statistik (BPS), ekonomi Indonesia di kuartal kedua pada tahun 2021 bertumbuh di angka 7,07
              persen.

              "Maka dari itu buruh harus menikmati. Jangan pandemi Covid-19 dijadikan alasan," katanya.

              "Sudah satu tahun terakhir ini kita bersabar," tambahnya.

              Apalagi, kata Yoeyoen, saat ini pembelajaran sudah mulai kembali bertatap muka, maka para
              buruh pun mau tidak mau harus mendapat tambahan pemasukan.
              "Kita minta di angka 5 hingga 8 persen kenaikan," katanya.

              Apabila tak terpenuhi, Yoeyoen pun mengancam akan kembali melakukan aksi dengan jumlah
              masa  yang  lebih  besar.  Pantauan  media  ini,  para  buruh  sendiri  diundang  untuk  melakukan
              audiensi. Hingga saat ini audiensi masih berlangsung di Ruang Paripurna Kantor DPRD Kalsel.

              Berikut isi tuntutan para buruh:
              1. Naikkan UMP tahun 2022.

              2. Terbitkan kembali umps tahun 2022.

              3. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) tanpa Omnibus Law

              4. Cabut UU No. 11/2020 Tentang Cipta Kerja.

              5.  Tuntaskan  permasalahan  status  hubungan  kerja  di  PT  GMK  6.  Tuntaskan  kasus  normatif
              jamsos di PT KJW.


                                                           137
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143