Page 140 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2021
P. 140

KSP DORONG PERCEPATAN PENGESAHAN RUU PPRT

              Jakarta - Kantor Staf Presiden mendorong percepatan pengesahan RUU Perlindungan Pekerja
              Rumah  Tangga  (RUU  PPRT)  agar  perlindungan  dan  pemenuhan  hak  pekerja  rumah  tangga
              memiliki dasar hukum yang tegas.

              "Proses pembahasan RUU PPRT sudah berjalan selama 17 tahun, namun seperti jalan di tempat.
              Maka perlu upaya percepatan dengan membentuk gugus tugas yang dipimpin oleh Kementerian
              Tenaga Kerja dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak," kata Tenaga
              Ahli Utama Kedeputian II KSP, Brian Prahastuti, dalam siaran pers KSP, di Jakarta, Rabu.

              Ia menegaskan kesejahteraan dan perlindungan PRT tidak akan terjamin tanpa payung hukum.
              Maka  menurut  dia,  urgensi  pengesahan  RUU  PPRT  semakin  tinggi  mengingat  PRT  terus
              mengalami kerentanan multi dimensi.

              "Mulai dari kekerasan ekonomi, fisik, mental, seksual, situasi kerja yang tidak layak seperti jam
              kerja  panjang  dan  upah  rendah,  serta  wilayah  kerja  PRT  di  ranah  domestik  yang  membuat
              mereka  tidak  terlindungi  oleh  UU  Ketenagakerjaan  dan  minim  pengawasan  pemerintah,"
              jelasnya.

              Sementara  itu  Direktur  Jaminan  Sosial  Tenaga  kerja  Kementerian  Ketenagakerjaan,  Retno
              Pratiwi, menyampaikan, perlunya menentukan ruang lingkup yang diatur di RUU PPRT.

              Hal yang perlu dicermati, menurutnya, antara lain pengawasan terkait penyelesaian perselisihan
              kerja, perlindungan dan jaminan sosial, serta hak-hak pekerja seperti upah, hak cuti, dan hak
              berserikat.

              Sedangkan  Asisten  Deputi  Perlindungan  Hak  Perempuan  Pekerja  dan  Tindak  Pidana
              Perdagangan  Orang  (TPPO)  Kementerian  Pemberdayaan  Perempuan  dan  Perlindungan  Anak
              (PPPA), Rafail Walangitan, mengungkapkan perhatiannya terhadap RUU PPRT.

              Ia menyampaikan Presiden telah memberikan arahan untuk Kementerian PPPA agar menekan
              angka kekerasan terhadap perempuan dan anak serta penurunan angka pekerja anak.

              "Dalam rangka mendorong RUU PPRT, Kementerian PPPA telah beberapa kali bertemu dengan
              K/L dan CSO, sosialisasi mengenai urgensi, RUU PPRT, dan menyusun matriks masukan terhadap
              draf RUU PPRT," kata dia.

              Sementara itu anggota Komnas Perempuan, Theresia Iswarini, berpendapat, kehadiran gugus
              tugas akan membantu pembahasan dan pendalaman substansi RUU PPRT yang sudah disiapkan
              oleh Baleg DPR RI.

              Dalam  rapat  ini  turut  hadir  perwakilan  Kemenko  PMK,  KemenPPPA,  Kemenaker,  Komnas
              Perempuan,  Kongres  Wanita  Indonesia,  Jaringan  Nasional  Advokasi  Pekerja  Rumah  Tangga
              (JALA  PRT),  Perempuan  Mahardhika,  LBH  Jakarta,  dan  International  Labor  Organization
              Indonesia.














                                                           139
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145