Page 144 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2021
P. 144

Namun ketika berdialog dengan Komisi IV DPRD Kalsel, persoalan yang dituntut bukan hanya
              UMP, tetapi melebar hingga masalah kesejahteraan tenaga kerja. Dalam pertemuan tersebut
              terungkap masalah upah pekerja pada 2021 lalu, ada perusahaan yang tidak memenuhi UMP,
              bahkan ada yang menunggak.

              Selain itu, masalah realisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang tidak
              sesuai, padahal mereka ada pemotongan dari perusahaan.

              “Apakah perusahaan tidak menyetorkan ke BPJS Kesehatan sehingga ketika ada pekerja yang
              mau berobat ke rumah sakit tak mendapatkan pelayanan,” ungkap pekerja saat dialog dengan
              Komisi  IV  DPRD  Kalsel  yang  juga  dihadiri  perwakilan  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi
              (Disnakertrans) Kalsel.

              Mengenai tuntutan upah, dalam pertemuan dengan Komisi IV DPRD itu, Ketua Federasi Serikat
              Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kalsel, Yoeyoen menginginkan kenaik UMP sebesar 10 persen
              pada 2022 lalu.
              “Pemprov Kalsel harus berani menaikan UMP 10 persen pada 2022. Karena tahun kemarin tanpa
              kenaikan dikarenakan pandemi Covid-19, kami waktu itu bisa memaklumi,” kata Yoeyoen.

              “Masa provinsi lain berani menaikan UMP, kalau Kalsel tidak berani,” lanjut laki-laki yang sering
              memimpin unjuk rasa ke DPRD Kalsel terkait masalah perburuhan/ketenagakerjaan.

              Ia  juga  mengharapkan,  agar  pemerintah  mampu  mengendalikan  harga  terutama  bahan
              kebutuhan pokok supaya jangan naik pada 2022.

              “Jangan seperti lalu, UMP tidak naik, tapi justru harga berbagai kebutuhan pokok naik. Jadi tidak
              seimbang dengan tingkat kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

              Menanggapi tuntutan dan permasalahan pekerja tersebut, Sekretaris Komisi IV DPRD Kalsel,
              Firman Yusi mengatakan, akan menindaklanjuti sesuai prosedur serta ketentuan yang berlaku.

              “Kita akan tindaklanjuti sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku,” kata politisi Partai
              Keadilan Sejahtera (PKS). (lyn/KPO-1)


































                                                           143
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149