Page 262 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2021
P. 262

keenam dilakukan dengan metode survey harga KHL buruh. Masih ada irisannya dengan metode
              lama.
              Ketentuan baru penentuan UMP/K di PP No. 36 tahun 2021 dengan menggunakan 5 jenis data,
              semakin  mengaburkan  kondisi  harga  KHL  buruh  di  pasaran.  Penggunaan  variable  rata-rata
              konsumsi  per  kapita  hanya  mengukur  kemampuan  daya  beli  buruh,  bukan  menggambarkan
              kondisi di sisi suplai yaitu harga-harga yang riil terjadi di pasar.

              Dengan  kondisi  pandemi  Covid-19  saat  ini,  dimana  banyak  pekerja  yang  dipotong  upahnya,
              dirumahkan tanpa upah hingga di PHK, tentunya kondisi ini akan mempengaruhi nilai rata-rata
              konsumsi per kapita masyarakat, yang nilainya cenderung turun. Badan Pusat Statistik (BPS) dua
              hari yang lalu merilis rata-rata Upah Buruh per Agustus sebesar Rp2,74 juta/bulan.

              BPS merilis survei upah buruh pada Agustus 2021 dibandingkan Agustus 2020 turun sebesar
              0,72 persen menjadi Rp2,74 juta per bulan. Dengan turunnya upah buruh secara nasional ini
              tentunya  akan  berdampak  pada  menurutnya  rata-rata  konsumsi  per  kapita  masyarakat  di
              masing-masing propinsi.

              Nilai rata-rata konsumsi per kapita yang menurun akan cenderung menurunkan nilai Batas Atas
              (BA). Bila nilai selisih BA dengan UMP/K eksisting tipis maka kenaikan UMP/K di tahun depan
              akan kecil juga. Bila nilai BA lebih kecil dari UMP/K eksisting maka dipastikan UMP/K tahun depan
              tidak naik.

















































                                                           261
   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267