Page 89 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JUNI 2020
P. 89

izin di Kementerian Perhubungan lewat Surat Izin Usaha Perekrutan dan Penempatan Awak
              Kapal (SIUPPAK).

              Permasalahan ini diungkapkan oleh Aris di tengah kasus penyiksaan terhadap dua ABK, Andri
              Juniansyah asal Sumatera Utara dan Reynafli asal Nusa Tenggara Barat. Kedua ABK mengalami
              intimidasi di atas kapal dan belum menerima gaji sejak melaut pada 24 Januari 2020. Hingga
              akhirnya, mereka melompat ke laut di Selat Malaka dan diselamatkan oleh nelayan Tanjung
              Balai Karimun, Kepulauan Riau, setelah 7 jam mengapung.
              Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mencatat Andri dan Junianysah adalah korban ke
              30 dan 31 di kapal ikan Cina. Sejak November 2019, DFW mencatat sudah ada 31 ABK yang
              menjadi korban kekerasa dan penyiksaan. 21 di antara mereka selamat, 7 meninggal dunia, dan
              3 hilang. Mereka menjadi ABK setelah direkrut oleh beberapa penyalur.
              Adapun kedua ABK direkrut oleh PT Duta Putra Group dan PT Dasa Putra. Dari konfirmasi yang
              dilakukan, perusahaan ini tidak memiliki SIP3MI di Kemenaker ataupun SIUPPAK di Kementerian
              Perhubungan.

              Selain itu, Aris mengatakan masalah juga muncul dari perizinan yang tidak satu pintu ini. Saat
              ini  Rancangan  Peraturan  Pemerintah  (RPP)  tentang  penempatan  dan  perlindungan  pekerja
              migran seperti Andri dan Reynafli sudah disiapkan.

              RPP bakal  segera  terbit  karena  sedang  dilakukan  proses  harmonisasi di  Sekretariat  Negara.
              Setelah aturan ini terbit, maka semua izin penempatan ABK di kapal asing hanya dilakukan satu
              pintu  di  Kemenaker.  Selain  itu,  pengawasan  terhadap  ABK  di  kapal  asing  pun  bisa  lebih
              maksimal.

              Sementara itu, Koordinator Fisher Center Bitung, Diani, mengatakan kasus yang menimpa Andri
              dan Reynalfi hanyalah satu dari sekian kasus yang dialami ABK. Di daerah Bitung, Sulawesi
              Utara, Fisher Center sudah menerima 13 aduan dari ABK.

              Masalah mereka beragam. Mulai dari penahanan dokumen oleh perusahaan penyalur, sakit di
              atas kapal yang mengakibatkan lumpuh, intimidasi dan ancaman. Salah satu yang mengadu tak
              lain adalah istri dari Andri Juniansyah.

              Dari laporan istri Andri, PT Duta Putra Group ini beralamat di Plaza THB, Bekasi, Jawa Barat.
              Hingga berita ini diturunkan, Tempo masih mencoba menghubungi pihak penyalur ini.

              Saat ini, kata dia, masing-masing kementerian masih memiliki ego sektoral karena sama-sama
              memiliki regulasi menangani penempatan ABK di kapal asing. Pengawas di lapangan banyak,
              namun tidak ada gerakan bersama melindungi ABK.

              Di sisi lain, masih ada beberapa aturan tumpang tindih antara regulasi yang ada. Antara UU
              Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dan Permenhub Nomor
              84 Tahun 2013 tentang Perekrutan dan Penempatan Awal Kapal.

              Pada  akhirnya,  kata  Diani,  yang  dirugikan  adalah  ABK  yang  menjadi  korban.  Sebab,
              ketidakpastian hukum ini bisa menjadi dalih oleh penegak hukum untuk menolak melanjutkan
              penyidikan atas pelanggaran hukum yang sudah dilaporkan.
              Tak hanya Fisher Center Bitung, pemerintah pun telah menemukan adanya kasus pelanggaran
              terhadap  ABK  yang  tidak  jelas  proses  hukumnya.  Kamis,  2  Juni  2020,  Badan  Perlindungan
              Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) telah melaporkan 415 kasus yang dialami ABK kepada Badan
              Reserse Kriminal atau Bareskrim Polri.

              Ini adalah kasus sepanjang 2018 hingga Mei 2020 yang tidak semuanya ditindaklanjuti dan
              berakhir di pengadilan. "Itu baru dua tahun, bayangkan kalau datanya 5 sampai 10 tahun, bisa

                                                           88
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94