Page 93 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JUNI 2020
P. 93
Setidaknya 8 dari 10 migran-tetap yang bekerja sebagai operator mesin bekerja lebih dari 40
jam dalam seminggu. Kira-kira 7 dari 10 migran-tetap yang menjabat tenaga usaha jasa dan
penjualan serta pekerja kasar juga bernasib sama.
Masalah ketenagakerjaan tidak bisa selesai dengan pemenuhan satu indikator. Pertama,
keterampilan pekerja perlu ditingkatkan. Kedua, hak-hak mereka harus dipenuhi. Selain itu
kenyamanan kerja juga akan sangat menentukan.
"Saya kira ini jalan tengah terbaik. Kalau ini diterapkan otomatis tingkat kepercayaan terhadap
pengusaha tinggi," ujar Triyono kepada Lokadata.id , Selasa (9/6/2020).
Dari rasa percaya itu, pekerja bisa sadar diri akan kondisi perusahaan yang kini harus bersaing
mati-matian. Baru kemudian muncul keinginan untuk memberi kontribusi maksimal.
Peningkatan keterampilan bisa dilakukan perusahaan lewat berbagai Lembaga Pelatihan Kerja
(LPK) swasta, atau Kementerian Ketenagakerjaan. Bisa juga melibatkan teknisi yang mampu
meningkatkan kapasitas pekerja.
Selain itu, tentu intervensi pemerintah berperan sangat besar. Misal, bagaimana meningkatkan
keamanan bagi investor dan pengusaha.
Ini sangat krusial. Sebab, kondusifitas kerja terjaga sangat mempengaruhi reaksi hubungan
industrial. Kalau hubungan industrial berubah, misal ada hak-hak pesangon, hak pekerja, dan
sebagainya, pasti akan menghambat produktivitas.
"Kalau ada reward pekerja akan berjuang, ketika nggak ada reward lebih, produktivitas akan
berkurang. Semangat kerja akan terjadi kalau ada motivasi, reward , dan punishment ,"
pungkas Triyono..
92