Page 103 - Berita Omnibus Law Cipta Kerja 17-18 Februari 2020
P. 103

Title          BPJS WATCH DESAK PEMERINTAH DAN DPR TRANSPARAN SOAL OMNIBUS LAW

               Media Name  kompas.com
                              https://money.kompas.com/read/2020/02/17/080900026/bpjs-watch-desak-
               Page/URL
                              pemerintah-dan-dpr-transparan-soal-omnibus-law-
               Journalist     Ade Miranti Karunia

               Article Type   News

               Pub. Date      2020-02-17
               Newstrend      OMNIBUS LAW

               Size/Color     1 / Color
               Category &     Corporate / Dirjen PHI & Jamsos / Negative
               Sentiment

               Summary
               Koordinator  Advokasi  Badan  Penyelenggara  Jaminan  Sosial  (BPJS),  Watch  Timboel  Siregar
               berpendapat, Rancangan Undang-Undang (  RUU  )  Omnibus Law  Cipta Lapangan Kerja tersebut harus
               transparan dan dapat diakses ke publik. Termasuk ke Serikat Pekerja atau Serikat Buruh (SP/SB).
               Menurut  dia,  apabila  pembahasan  RUU  Omnibus    Law    dilakukan  tertutup  maka  akan  terjadi
               prasangka  buruk  dan  kualitas  undang-undang  nantinya  akan  rendah  dan  mudah  dibatalkan
               Mahkamah Konstitusi.
               Quote

               Jadi, nanti pemerintah bisa mengubah kompensasi PHK sendiri. Masih banyak hal lain yang harus
               dikritisi karena memang banyak hal yang turun. Oleh karenanya memang proses perundingan draft
               RUU ini antara DPR dan pemerintah menjadi hal penting untuk dikawal oleh masyarakat

               -- Timboel Siregar, Koordinator Advokasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Watch

               BPJS WATCH DESAK PEMERINTAH DAN DPR TRANSPARAN SOAL OMNIBUS LAW
               JAKARTA,  - Koordinator Advokasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Watch Timboel Siregar
               berpendapat, Rancangan Undang-Undang (  RUU  )  Omnibus Law  Cipta Lapangan Kerja tersebut harus
               transparan dan dapat diakses ke publik. Termasuk ke Serikat Pekerja atau Serikat Buruh (SP/SB).

                Menurut  dia,  apabila  pembahasan  RUU    Omnibus    Law    dilakukan  tertutup  maka  akan  terjadi
               prasangka  buruk  dan  kualitas  undang-undang  nantinya  akan  rendah  dan  mudah  dibatalkan
               Mahkamah Konstitusi.

                "Saya  kira  dengan  pasal  yang  akan  dibahas  sedemikian  banyak  (seribuan  pasal)  maka  untuk
               memastikan  efektivitas  dan  kualitas  pembahasannya  maka  seharusnya  seluruh  komisi  dilibatkan
               berdasarkan klasternya, tidak hanya dibahas di Baleg," katanya dalam keterangan tertulis diterima
               Kompas.com,  Jakarta, Minggu (16/2/2020).
                 "Pembahasan draft ini harus benar-benar dicermati dan tidak dicepat-cepatin sehingga kualitasnya
               menjadi rendah," lanjut Timboel.

                RUU Omnibus Law telah diserahkan pemerintah ke  DPR  RI. Pemerintah pun memnta DPR segera
               membahas RUU tersebut sehingga ditargetkan dalam tiga bulan selesai.

                Menurut  dia,  persoalan  RUU  Omnibus  Law  ini  ada  di  ranah  formil  dan  materil.  Secara  formil,
               pembuatan draft RUU ini dilakukan dengan tidak transparan. Naskah akademik tidak terpublikasi,
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108