Page 108 - Berita Omnibus Law Cipta Kerja 17-18 Februari 2020
P. 108

"Kita bisa melihat langsung apakah anggota DPR konsisten berjuang untuk rakyat atau takut dengan
               ketua umum parpol," tutur Timboel.

               Lebih  lanjut,  Timboel  mendesak  agar  masyarakat  dan  serikat  pekerja  buruh  diberi  akses  untuk
               memberikan masukan langsung terkait Omnibus Law RUU Cipta Kerja melalui pesan instan kepada
               anggota  DPR.  Dengan  begitu,  DPR  dapat  menerima  kritik  secara  langsung  terkait  poin-poin  yang
               dianggap bermasalah.
               Timboel khawatir, seandainya pembahasan RUU Cipta Kerja bersifat tertutup, DPR akan dihujani oleh
               kritik dan prasangka oleh masyarakat. Masyarakat akan mempertanyakan kualitas undang-undang
               yang nantinya akan terbit.
               "Dengan pasal yang akan dibahas berjumlah seribuan, untuk memastikan efektivitas dan kualitas,
               seluruh komisi dan masyarakat harus dilibatkan, tidak hanya di baleg (badan legislasi)," tuturnya.

               Pemerintah sebelumnya telah  menyampaikan  draf Omnibus  Law  RUU  Cipta Kerja  beserta  naskah
               akademik ke DPR. Ketua DPR Puan Maharani mengatakan pembahasan RUU ini akan melibatkan tujuh
               komisi lantaran menyangkut banyak klaster.

               Adapun RUU ini berisi 78 undang-undang, 15 bab, dan 174 pasal. Mengingat banyaknya pasal yang
               akan dibahas, Puan meminta pemerintah segera mensosialisasikan naskah akademik RUU Cipta Kerja
               kepada masyarakat. "Jangan sampai draf belum tersosialisasi, menunjukkan prasangka yang lain,"
               katanya.
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113