Page 98 - Berita Omnibus Law Cipta Kerja 17-18 Februari 2020
P. 98

"Sebutkan dengan jelas pimpinan buruh yang terlibat dari awal penyusunan RUU Cipta Kerja, jangan
               mengada-ada," ucapnya.

                   Sekretaris Umum  Serikat Pekerja  Seluruh  Indonesia  (SPSI),  Afif  Johan  juga memprotes  hal  yang
               sama.

                Ia mengatakan, pemerintah tidak transparan dalam perumusan Rancangan Undang-Undang (RUU)
               Omnibus Law  Cipta Lapangan Kerja.
                "Dalam proses pembuatan RUU Omnibus, Undang-undang Cipta Karya ini, kurang transparan. Karena
               kami tidak dilibatkan secara keseluruhan," ujarnya.

                Seperti diberitakan sebelumnya, Surat Presiden (Surpres) terkait draft omnibus law cipta lapangan
               kerja sudah ditandatangani Presiden Joko Widodo dan disampaikan kepada pimpinan DPR RI pada
               Rabu (13/2/2020) lalu.

                Staf  Ahli  Bidang  Hubungan  Ekonomi  dan  Politik  Hukum  Keamanan  Kemenko  Perekonomian  Elen
               Setiadi mengatakan, saat ini ada 45 juta orang angkatan kerja yang bekerja tidak penuh.

                Jumlah  itu  terjadi  karena  mereka  disebut  tidak  tercover  penuh  oleh  Undang-Undang
               Ketenagakerjaan.

                Untuk  menyelesaikan  masalah  tersebut,  kata  Elen,  Presiden  Joko  Widodo  kemudian  selalu
               menegaskan perlu adanya pembukaan lapangan kerja baru.

                Hal ini itu disampaikan Elen dalam diskusi  RUU  Omnibus Law  Cipta Kerja di Gedung Asta Gatra,
               Komplek Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2020) malam.
                "Ada 45 juta orang angkatan kerja yang bekerja tidak penuh, alias 38,3 persen. Dia tidak tercover
               penuh dengan Undang-Undang Tenaga kerja. Jumlah ini harus dipikirkan," kata Elen.
                Kepala Subdirektorat Standarisasi dan Fasilitas Pengupahan, Kemenakertrans, Amelia Diatri Tuangga
               Dewi, menyebut Omnibus Law merupakan kompilasi dari banyak Undang-undang untuk mengatasi
               undang-undang yang tumpang tindih.

                   Omnibus Law juga berangkat dari situasi perubahan cepat dunia saat ini yang harus direspon dengan
               cepat pula.

                "Melalui  Omnibus Law  , mekanisme perubahan hukum dapat lebih cepat dilakukan. Misalnya saja,
               melalui RUU Cipta Kerja kita dapat memanusiakan manusia," ujar Amelia dalam pernyataannya, Kamis
               (13/2/2020) lalu.

                Amelia juga menjelaskan bahwa  Omnibus Law  RUU Cipta Kerja tetap mengutamakan perlindungan
               dan kesejahteraan para pekerja.
                Adapun  terkait  pernyataan  bahwa    Omnibus  Law    RUU  Cipta  kerja  ini  tertutup  dari  publik,  ia
               menanggapi bahwa hal ini bukan ditutup-tutupi, namun memang belum waktunya untuk dibuka ke
               publik karena masih pada tahap identifikasi masalah.
                "Ketika sudah rampung keseluruhan draftnya dan diberikan kepada DPR untuk dibahas, barulah draft
               RUU tersebut dapat dikritisi atau ditanggapi oleh publik melalui mekanisme yang berlaku," ujarnya.

                (tribunnetwork/ria/seni/wly/cep).
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103