Page 96 - Berita Omnibus Law Cipta Kerja 17-18 Februari 2020
P. 96

Title          SEMBILAN ALASAN BURUH TOLAK OMNIBUS LAW

               Media Name  tribunnews.com
                              https://www.tribunnews.com/nasional/2020/02/17/sembilan-alasan-buruh-tolak-
               Page/URL
                              omnibus-law
               Journalist     Dewi Agustina

               Article Type   News

               Pub. Date      2020-02-17
               Newstrend      OMNIBUS LAW

               Size/Color     1 / Color
               Category &     Corporate / Dirjen PHI & Jamsos / Negative
               Sentiment

               Summary
               Omnibus penciptaan lapangan kerja terus menuai gelombang protes dari kalangan buruh. Peraturan
               perundangan  yang  akan  jadi  induk  beberapa  sektor  seperti  perizinan,  upah  buruh,  investasi  dan
               UMKN, dianggap merugikan buruh. Presiden  Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)  ,  Said Iqbal
               menyebutkan, ada sembilan poin di draft  Omnibus Law  Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja
               yang ditolak pihaknya.

               Quote
               Ada yang bilang UMP ada, tapi itu tak dibutuhkan oleh buruh kecuali DKI Jakarta dan DIY. Di luar itu,
               UMP tidak dipakai. Yang dipakai UMK dan upah minimum sektoral,

               -- Said Iqbal, Presiden KSPI

               SEMBILAN ALASAN BURUH TOLAK OMNIBUS LAW
               , JAKARTA  - Omnibus penciptaan lapangan kerja terus menuai gelombang protes dari kalangan buruh.

                Peraturan perundangan yang akan jadi induk beberapa sektor seperti perizinan, upah buruh, investasi
               dan UMKN, dianggap merugikan buruh.

                Presiden  Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)  ,  Said Iqbal  menyebutkan, ada sembilan poin
               di draft  Omnibus Law  Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja yang ditolak pihaknya.

                Hal itu disampaikan Said saat konferensi pers di Jakarta, Minggu (16/2/2020).
                Pertama, terkait perubahan aturan upah minimum.

                Said mempermasalahkan upah minimum kabupaten/kota (UMK) dan upah sektoral kabupaten/kota
               (UMSK) yang dihapuskan.
                Sementara upah minimum provinsi (UMP) masih tercantum dalam pasal 88 C yang berbunyi gubernur
               menetapkan upah minimum sebagai jaring pengaman.

                "Ada yang bilang UMP ada, tapi itu tak dibutuhkan oleh buruh kecuali DKI Jakarta dan DIY. Di luar itu,
               UMP tidak dipakai. Yang dipakai UMK dan upah minimum sektoral," katanya.

                Menurutnya, dalam RUU Cipta kerja, UMK dan UMSK yang selama ini berlaku dihapus. Berarti upah
               minimum hilang.
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101