Page 138 - Berita Omnibus Law Cipta Kerja 17-18 Februari 2020
P. 138

OMNIBUS LAW CIPTA KERJA DITOLAK BURUH, PEMERINTAH-DPR TAK USAH KEJAR
               Title
                              TAYANG
               Media Name  sindonews.com

                              https://nasional.sindonews.com/read/1528858/12/omnibus-law-cipta-kerja-ditolak-
               Page/URL
                              buruh-pemerintah-dpr-tak-usah-kejar-tayang-1581913022
               Journalist     Rakhmatulloh
               Article Type   News

               Pub. Date      2020-02-17

               Newstrend      OMNIBUS LAW
               Size/Color     1 / Color

               Category &     Corporate / Dirjen PHI & Jamsos / Negative
               Sentiment

               Summary

               Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja yang diserahkan pemerintah kepada DPR dinilai banyak
               kelemahan dan perlu dikritisi. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno meminta
               DPR dan pemerintah tidak perlu buru-buru merampungkan RUU itu karena masih banyak penolakan
               dari buruh.

               "Untuk  urusan  buruh  baiknya  keputusan  yang  dibuat  harus  komprehensif,  tak  usah  kejar  tayang.
               Buruh perlu didengar aspirasinya," kata Adi saat dihubungi  SINDOnews  , Senin (17/2/2020).

               Quote

               Untuk urusan buruh baiknya keputusan yang dibuat harus komprehensif, tak usah kejar tayang. Buruh
               perlu didengar aspirasinya

               -- Adi Prayitno, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia

               OMNIBUS LAW CIPTA KERJA DITOLAK BURUH, PEMERINTAH-DPR TAK USAH KEJAR TAYANG
               JAKARTA  - Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja yang diserahkan pemerintah kepada DPR
               dinilai  banyak  kelemahan  dan  perlu  dikritisi.  Direktur  Eksekutif  Parameter  Politik  Indonesia  Adi
               Prayitno meminta DPR dan pemerintah tidak perlu buru-buru merampungkan RUU itu karena masih
               banyak penolakan dari buruh.

                "Untuk urusan buruh baiknya keputusan yang dibuat harus komprehensif, tak usah kejar tayang.
               Buruh perlu didengar aspirasinya," kata Adi saat dihubungi  SINDOnews  , Senin (17/2/2020).
                Adi  meminta  pemerintah  dan  DPR  tak  terburu-buru  mengesahkan  Omnibus  Law  Cipta  Kerja.
               Sebelumnya, Presiden Jokowi mendesak bisa diselesaikan dalam waktu 100 hari. (   ).

                 Menurut  dia,  seharusnya  pemerintah  dan  DPR  mengajak  para  buruh  dan  karyawan  dialog  dan
               berdiskusi. Ia menganggap, zaman sekarang era keterbukaan infomasi, segala hal bisa didialogkan
               dengan baik antara pemerintah, DPR, dan buruh sebagai rakyat.

                "Ada sejumlah klausul krusial yang merugikan buruh. Misalnya penghapusan poin upah yang harus
               diterima buruh jika berhalangan hadir. Atau penghapusan poin cuti panjang bagi yang sudah kerja
               enam tahun," ungkap analis politik asal UIN Jakarta itu. (   ).

                (zik).
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143