Page 157 - Berita Omnibus Law Cipta Kerja 17-18 Februari 2020
P. 157

Selain itu, dalam RUU Cipta Kerja, upah minimun hanya didasarkan pada upah minimum provinsi
               (UMP).  KSPI  menilai  upah  minimum  kabupaten/kota  (UMK)  dan  upah  minimum  sektoral
               kabupaten/kota (UMSK) akan dihapus.
               "Jika yang berlaku hanya UMP, maka upah pekerja di Karawang yang saat ini Rp 4,5 juta bisa turun
               menjadi hanya Rp 1,81 juta," katanya.

               Selain  itu,  tidak  ada  denda  bagi  pengusaha  yang  terlambat  membayar  upah.  Padahal,  dalam  UU
               Nomor  13  Tahun  2003,  pengusaha  yang  terlambat  membayar  upah  bisa  dikenakan  denda
               keterlambatan. "Dampaknya, pengusaha akan semena-mena dalam membayar upah kepada buruh,"
               ujarnya.
               Terkait uang pesangon, KSPI juga menilai RUU Cipta Kerja akan membuat sebagian hak pekerja hilang.
               Selama ini pesangon ada tiga komponen, yakni uang pesangon itu sendiri, penghargaan masa kerja,
               dan penggantian hak.
               Sementara dalam RUU Cipta Kerja, uang penggantian hak dihilangkan. Sedangkan uang penghargaan
               masa kerja dari maksimal 10 bulan hanya menjadi 8 bulan.

               "Bilamana  RUU  Cipta  Kerja  ini  tetap  dipaksakan  disahkan,  maka  KSPI  dan  buruh  Indonesia  akan
               menggelar aksi besar-besaran secara nasional dan di daerah terus-menerus. Aksi besar akan dimulai
               saat sidang paripurna DPR RI yang akan membahas Omnibus Law ini," katanya.
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162