Page 156 - Berita Omnibus Law Cipta Kerja 17-18 Februari 2020
P. 156

TOLAK OMNIBUS LAW RUU CIPTA KERJA, BURUH ANCAM GELAR DEMO BESAR-
               Title
                               BESARAN
               Media Name      kontan.co.id

                               https://nasional.kontan.co.id/news/tolak-omnibus-law-ruu-cipta-kerja-buruh-
               Page/URL
                               ancam-gelar-demo-besar-besaran
               Journalist      Kompas.com
               Article Type    News

               Pub. Date       2020-02-17

               Newstrend       OMNIBUS LAW
               Size/Color      1 / Color

               Category &      Corporate / Ditjen Binapenta / Negative
               Sentiment

               Summary

               Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  mengancam  akan  menggelar  aksi  besar-besaran  bila
               Omnibus Law Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja disahkan. KSPI menolak Omnibus Law
               Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja yang drafnya telah diserahkan pemerintah ke DPR RI.

               Presiden KSPI Said Iqbal menjelaskan, hukum ketenagakerjaan harus mengandung prinsip kepastian
               pekerjaan, jaminan pendapatan, dan kepastian jaminan sosial. Namun, ia menilai RUU tersebut sama
               sekali tak tecermin adanya ketiga prinsip yang disebutkan.

               Quote

               Karena tiga prinsip tadi tidak terdapat dalam RUU Cipta Kerja, maka KSPI menyatakan dengan tegas
               menolak RUU Cipta Kerja Omnibus Law

               -- Said Iqbal, Presiden KSPI

               TOLAK OMNIBUS LAW RUU CIPTA KERJA, BURUH ANCAM GELAR DEMO BESAR-BESARAN
               Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  mengancam  akan  menggelar  aksi  besar-besaran  bila
               Omnibus Law Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja disahkan. KSPI menolak Omnibus Law
               Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja yang drafnya telah diserahkan pemerintah ke DPR RI.
               Presiden KSPI Said Iqbal menjelaskan, hukum ketenagakerjaan harus mengandung prinsip kepastian
               pekerjaan, jaminan pendapatan, dan kepastian jaminan sosial. Namun, ia menilai RUU tersebut sama
               sekali tak tecermin adanya ketiga prinsip yang disebutkan.
               "Karena tiga prinsip tadi tidak terdapat dalam RUU Cipta Kerja, maka KSPI menyatakan dengan tegas
               menolak RUU Cipta Kerja Omnibus Law," kata Iqbal dalam siaran pers, Jakarta, Minggu (16/2/2020).

               Selain  itu,  menurut  dia,  ada  9  alasan  KSPI  menolak  isi  RUU  Cipta  Kerja,  khususnya  untuk  klaster
               ketenagakerjaan, di antaranya terkait upah minimum, pesangon, outsourcing, karyawan kontrak, dan
               waktu kerja yang dinilai eksploitatif.

               Selanjutnya, KSPI juga menilai RUU Cipta Kerja berpotensi membuat tenaga kerja asing buruh kasar
               atau unskill worker bebas masuk ke Indonesia, membuat jaminan sosial hilang, PHK dipermudah, dan
               hilangnya sanksi pidana untuk pengusaha.
   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161