Page 151 - Berita Omnibus Law Cipta Kerja 17-18 Februari 2020
P. 151

Selama ini, yang dimaksud pesangon ada tiga komponen. Pertama, uang pesangon itu sendiri. Kedua,
               penghargaan masa kerja, dan yang ketiga penggantian hak.

                "Dalam RUU Cipta Kerja, uang penggantian hak dihilangkan. Sedangkan uang penghargaan masa kerja
               dari maksimal 10 bulan hanya menjadi 8 bulan," urai Said Iqbal.

                Ketiga,  outsourcing  seumur  hidup.  RUU  Cipta  Kerja  membebaskan  kerja  kontrak  di  semua  jenis
               pekerjaan. Bahkan bisa saja, buruh dikontrak seumur hidup. Karena kontrak kerja hanya didasarkan
               pada kesepakatan pengusaha dan buruh.

                Padahal, kata Said Iqbal, sebelumnya kerja kontrak hanya diperbolehkan untuk pekerjaan yang sekali
               selesai atau sementara dan tidak untuk pekerjaan yang bersifat tetap.
                "Waktu kontrak pun hanya boleh dilakukan maksimal 2 tahun dan hanya boleh diperpanjang 1 kali
               maksimal 1 tahun," tegasnya.

                Keempat,  karyawan  kontrak  seumur  hidup.  Di  dalam  RUU  Cipta  Kerja,  outsourcing  bebas
               dipergunakan di semua jenis pekerjaan dan tidak ada batas waktu. Dengan demikian, buruh bisa saja
               di outsourcing seumur hidup.

                "Padahal dalam UU 13/2003, outsourcing hanya dibatasi untuk lima jenis pekerjaan yang bukan core
               bisnis," sambungnya.

                Kelima, waktu kerja yang eksploitatif. Di dalam RUU Cipta Kerja diatur waktu atau jam kerja adalah
               40 jam seminggu. Hal ini menyebabkan pengusaha bisa mengatur seenaknya jam kerja dengan upah
               per jam.

                "Padahal dalam UU 13/2003 diatur waktu kerja maksimal 7 jam per hari untuk 6 hari kerja dan 8 jam
               sehari untuk 5 hari kerja," lanjut Said Iqbal.

                Keenam, TKA buruh kasar unskill worker berpotensi bebas masuk ke Indonesia. Hal ini terlihat dari
               dihapuskannya izin tertulis dari menteri bagi TKA yang hendak bekerja di Indonesia. Selain itu, TKA
               untuk  start-up  dan  lembaga  pendidikan  dibebaskan,  bahkan  tanpa  perlu  membuat  rencana
               penggunaan TKA.
                 "Tidak adanya izin, menyebabkan TKA buruh kasar bisa masuk ke Indonesia dengan mudah tanpa
               terdeteksi," masih kata Said Iqbal.

                Sementara alasan ketujuh adalah hilangnya jaminan sosial dengan adanya sistem outsourcing seumur
               hidup dan karyawan kontrak seumur hidup. Kedelapan, PHK yang dipermudah, dan terakhir hilangnya
               sanksi pidana untuk pengusaha.

                EDITOR:  WIDIAN VEBRIYANTO   Tag:  KSPI  RUU CIPTA KERJA  BURUH  PEKERJA.
   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156