Page 171 - Berita Omnibus Law Cipta Kerja 17-18 Februari 2020
P. 171

"Dalam RUU Cipta Keija UMK dan UMSK yang selama ini berlaku dihapus. Berarti upah minimum
               hilang. Kalau dipaksakan UMP Jawa Barat sebesar Rp 1,8 juta. UMK Kabupaten Bekasi Rp4,4 juta, masa
               turun upah mereka." ungkap Said mengkritik RUU Ciptaker tersebut.
               Sementara  itu.  karena  sistem  alih  daya  dan  kerja  kontrak  dibebaskan,  maka  buruh  tidak  lagi
               mendapatkan jaminan sosial, seperti jaminan pensiun, jaminan hari tua, jaminan kesehatan dan yang
               lainnya.
               Selain  itu.  terdapat  sembilan  alasan  lainnya.  KSPI  menolak  Omnibus  Law  RUU  Cipta  Kerja  yakni
               hilangnya upah minimum, hilangnya pesangon, sistem alih daya seumur hidup, karyawan kontrak
               seumur hidup, waktu kerja yang eksploitatif, tenaga kerja asing buruh kasar berpotensi bebas masuk
               ke Indonesia, hilangnyajaminan sosial dengan adanya sistem alih daya seumur hidup dan karyawan
               kontrak seumur hidup. Pl IK dipermudah, dan hilangnya sanksi pidana untuk pengusaha.

               Iqbal menjelaskan jika RUU itu tetap dipaksakan disahkan, maka KSPI dan buruh akan menggelar aksi
               besar-be-saran secara nasional dan di daerah terus-menerus. Aksi besar akan dimulai saat sidang
               paripurna DPR yang akan membahas Omnibus Law.

               Langkah  hukum  juga  akan  dilakukan,  yaitu  "judicial  review"  formil  UU  tersebut  di  Mahkamah
               Konstitusi  untuk  membatalkan  seluruh  isi  Omnibus  Law  Cipta  Keija,  "judicial  review"  materiil  di
               Mahkamah Konstitusi terhadap pasal yang merugikan buruh, dan gugatan warga negara "Citizen law
               suit" di PN Jakarta Pusat.
               KSPI juga meminta DPR menghapus semua pasal kluster ketenagakerjaan di RUU Cipta Kerja dan
               kembali kepada Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Kctcnagakcijaan.

               Sebelumnya, pada Rabu (12/2) puluhan ribu buruh yang tergabung dalam KSPSI mendatangi Gedung
               DPR  Senayan,  Jakarta,  untuk menolak RUU  Omnibus  Law  Ciptaker  yang  dibahas  tidak melibatkan
               kalangan buruh dan disinyalir merugikan pekerja.

               Pada kesempatan itu buruh menyampaikan beberapa tuntutan di depan pimpinan DPR, pertama,
               unsur buruh harus masuk ke dalam tim pembahasan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. (Ant/dtc)
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176