Page 157 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 09 JULI 2020
P. 157

JAKARTA    -  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah    menjawab  soal  pertanyaan
              anggota  Komisi  IX  DPR  mengenai  data  pekerja  terdampak  Covid-19  milik  pemerintah  yang
              stagnan di angka 1,7 juta. Ida berdalih, data tersebut merupakan data yang sudah terverifikasi
              by name by address karena ini berhubungan dengan bantuan sosial (bansos) yang diberikan
              oleh pemerintah.

              "1,7 juta yang tervalidasi datanya dengan baik itu mereka yang di-PHK dan dirumahkan. Kenapa
              kami  butuh  data  yang  valid  karena  mereka  akan  dapat  treatment  pemerintah  apakah  dari
              Kementerian  Tenaga  Kerja,  dari  Kementerian  Koperasi  dan  UMKM,  Kementerian  Pariwisata,
              Kementerian Sosial, jadi kami membutuhkan data by name by address," kata Ida dalam Rapat
              Kerja (Raker) dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/7/2020).


              Ida menjelaskan, 1,7 juta itu merupakan prioritas pertama untuk mendapatkan program Kartu
              Prakerja.  Tetapi,  karena  program  Kartu  Prakerja  ini  untuk  sementara  dihentikan,  maka
              Kemenaker harus berusaha meresponnya karena mereka menjadi kelompok yang sebelumnya
              memiliki pendapatan, menjadi berkurang pendapatannya atau bahkan hilang pendapatannya
              hingga menjadi kelompok miskin baru.

              "Maka kami serahkan datanya ke Kemensos untuk dapat bansos, untuk Jabodetabek kami dapat
              alokasi 500.000 dari 1,7 juta itu. Kemudian kami mohon ke Kemensos agar sisa dari 1,7 juta itu
              dapat bantuan sosial tunai karena datanya terverifikasi dengan baik ini memudahkan Kemensos
              alokasikannya," papar Ida.

              Menurut politikus PKB ini, mereka yang sudah mendapatkan bansos dari Kemensos sudah tidak
              berhak  lagi  untuk  mendapatkan  bantuan  lainnya.  Selain  itu,  Kemenaker  juga  sudah
              mengembalikan 1,3 juta data ke Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker), perusahaan dan juga serikat
              kerja karena datanya belum terverifikasi by name by address. Sehingga, Kemenaker tidak bisa
              merespons 1,3 juta pekerja terdampak itu.
              Selain  itu,  dia  menambahkan,  dari  1,7  juta  itu,  20%  yang  terkena  PHK  dan  selebihnya
              dirumahkan dengan dibayar separuh atau tidak dibayar sama sekali. Dan karena di zona hijau
              sudah banyak perusahaan yang buka, pihaknya meminta kepada perusahaan untuk kembali
              memperkerjakan karyawannya.
              "Kenapa datanya statis 1,7? Karena, kalau ada kenaikan ada penurunan. Penurunan karena
              banyak sekali yang dirumahkan, kalau di-PHK mungkin perusahaan tidak beroperasi lagi. Yang
              dirumahkan mereka dipanggil kembali, khususnya perusahaan yang shifting karena harus social
              distancing  untuk  mengatur  jarak.  Sekarang  alhamdulillah  perusahaan-perusahaan  sudah
              menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru," tandasnya.

              (cip).





















                                                           156
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162