Page 75 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 SEPTEMBER 2019
P. 75
Title MENAKER SEBUT UU KETENAGAKERJAAN BUAT BURUH TAK PRODUKTIF
Media Name cnnindonesia.com
Pub. Date 23 September 2019
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190923182151-92-433118/menaker- sebut-
Page/URL
uu-ketenagakerjaan-buat-buruh-tak-produktif
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyebut buruh di Indonesia kurang
produktif lantaran hanya memiliki 40 jam kerja dalam seminggu. Produktivitas buruh
tersebut disinyalir sebagai alasan para investor enggan melirik Indonesia sebagai
tujuan investasi.
Hanif mengungkapkan jam kerja buruh di Indonesia kalah panjang dibandingkan
negara-negara lain di Asia Tenggara. Menurut data International Labour
Organization (ILO), jam kerja terbanyak dicatat Myanmar selama 49 jam kerja,
Brunei Darussalam sebanyak 47 jam kerja, dan Malaysia selama 46 jam kerja.
Hanya saja, sambung ia, Indonesia terbilang susah untuk meningkatkan jam kerja.
Pasalnya, jam kerja selama 40 jam dalam sepekan sudah diatur melalui Pasal 77
Undang-Undang (UU) Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Sementara
itu, menurutnya, lama jam kerja pasti selalu berkorelasi positif terhadap
produktivitas buruh.
"Coba lihat deh, ini saja (produktivitas) sudah tidak kompetitif. Sementara di luar
sana, kompetisi terus terjadi," jelas Hanif, Senin (23/9).
Tak hanya lama jam kerja, Hanif menyebut jam kerja yang kaku juga dipandang
mempengaruhi produktivitas buruh Indonesia. Saat ini, menurutnya, UU
Ketenagakerjaan tidak mengakomodasi jam kerja yang lebih fleksibel bagi beberapa
golongan angkatan kerja.
Sebagai contoh, saat ini wanita yang masih produktif tapi sudah memiliki anak
selalu dihadapkan pada dua pilihan, yakni bekerja dengan jam kerja penuh atau
fokus mengurus keluarga. Padahal sebenarnya, angkatan kerja perempuan yang
sudah berkeluarga bisa melakukan kedua-duanya asal jam kerjanya lebih fleksibel,
misalnya bekerja antara pukul jam 11.00 hingga 14.00 saja.
"Jadi ini adalah contoh dari kekakuan ekosistem ketenagakerjaan Indonesia.
Padahal, jam kerja yang lebih fleksibel ini on the track (sejalan) dalam penciptaan
lapangan kerja dan bisa meningkatkan produktivitas," jelas Hanif.
Tak hanya soal jam kerja, ia juga menyebut beberapa ketentuan UU
Ketenagakerjaan yang selalu dikeluhkan investor. Misalnya hari libur yang banyak
Page 74 of 135.