Page 282 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2021
P. 282

Tidak hanya itu, Amalia mengatakan konsumsi masyarakat tidak akan tertahan karena akhirnya
              masyarakat yang pada tahun lalu dan tahun ini kehilangan pekerjaan, akan bisa kembali bekerja.
              Hal itu, tambahnya, cukup mendorong daya beli masyarakat.

              "Dua hal ini sudah sesuatu sekali utk mendorong konsumsi, karena pendapatan [income] kembali
              normal," tuturnya.

              Selain itu, menurut Amalia, rata-rata kenaikan UMP 1,09 persen di 2022 sudah cukup wajar
              dalam kondisi perekonomian yang sudah mulai pulih. Dia mengatakan kenaikan UMP juga tidak
              boleh memberikan tekanan tambahan terhadap perusahaan yang terkena dampak krisis dan
              dalam proses pemulihan.

              "Ini adalah balancing dari sisi permintaan dan sisi produksi. Penciptaan lapangan kerja baru dan
              pemulihan sektor usaha menjadi perhatian penting ke depan," jelasnya.

              Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menilai kenaikan UMP 2022 dapat meningkatkan konsumsi
              secara agregat. Karena, saat ini fokus utama dalam dunia usaha adalah pembukaan lapangan
              kerja guna mengurangi tingkat pengangguran akibat pandemi Covid-19.

              Adapun,  Badan  Pusat  Statistik  (BPS)  mencatat  bahwa  Tingkat  Pengangguran  Terbuka  (TPT)
              turun ke 6,49 persen dari jumlah angkatan kerja atau setara dengan 9,10 juta orang, pada
              Agustus 2021.

              Sebelumnya, pada Agustus 2020, TPT tercatat sebesar 7,07 persen dari jumlah angkatan kerja,
              atau setara dengan 9,77 juta orang.

              "Dengan  UMP  yg  kompetitif  maka  perusahaan  akan  terinsentif  untuk  melakukan  ekspansi
              sehingga  akan  menciptakan  banyak  lapangan  kerja,"  kata  Faisal  kepada  Bisnis,  Kamis
              (18/11/2021).
              Penciptaan lapangan kerja ini, tambahnya, akan semakin meningkat seiring dengan optimisme
              terkait dengan percepatan vaksinasi dan pelonggaran PPKM.

              Akan  tetapi,  Faisal  mengingatkan  bahwa  kebijakan  UMP  2022  tersebut  harus  dibarengi  oleh
              komitmen pemerintah dan otoritas moneter, Bank Indonesia (BI), untuk menjaga tingkat inflasi
              tahun depan. Hal itu penting agar daya beli masyarakat tetap terjaga.

              Kementerian Ketenagakerjaan mengatur kebijakan kenaikan rata-rata (UMP) pada 2022, dengan
              menggunakan  formulasi  penghitungan  baru  yang  mengacu  pada  Peraturan  Pemerintah  (PP)
              No.36/2021 tentang Pengupahan.

              Berdasarkan perhitungan terbaru, UMP tertinggi berada di DKI Jakarta dengan nilai Rp4.453.724.
              Sebaliknya, UMP terendah pada 2022 berada DIYawa Tengah dengan nominal Rp1.813.011.

              Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemenaker
              Indah Anggoro Putri menegaskan bahwa 1,09 persen merupakan rata-rata kenaikan dari upah
              minimum seluruh provinsi. Keputusan akhir persentase kenaikan akan kembali kepada gubernur
              setiap provinsi dan mengacu pada data-data yang diterbitkan BPS.

              "Penyesuaian upah minimum tahun depan tergantung gubernur yang menetapkan, bukan berarti
              semua provinsi naik 1,09 persen," katanya.






                                                           281
   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287