Page 286 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2021
P. 286

DIY UMUMKAN BESARAN UMP DAN UMK BESOK

              Pemerintah Daerah (Pemda) DIY belum menyampaikan besaran Upah Minimum Provinsi (UMP)
              dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) tahun 2022. Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji
              mengatakan, penetapan besaran UMP dan UMK akan diumumkan besok, Jumat (19/11).

              "Hari  ini  kita,  Pak  Gubernur  dan  bupati/wali  kota  isi  rapatnya  menampung  usulan  dari
              bupati/walikota atas hasil dewan pengupahan provinsi dan kabupaten/kota. Dari situ kemudian
              nanti Pak Gubernur akan segera memutuskan UMP/UMK atas masukan tadi, dan Pak Gubernur
              masih  punya  waktu  sampai  besok  untuk  mengumumkan,"  kata  Aji  di  Kompleks  Kepatihan,
              Yogyakarta, Kamis (18/11).

              Aji menuturkan, penetapan besaran UMP sendiri didasarkan pada pertumbuhan ekonomi dan
              inflasi daerah. Pertumbuhan ekonomi DIY pada kuartal keempat 2021 ini, kata Aji, berada di
              angka 4,6 persen dan inflasi sebesar 1,5 persen.

              Dengan begitu, akan ada kenaikan besaran UMP maupun UMK 2022 di DIY dibandingkan dengan
              2021. "Kalau kenaikan sudah bisa kita lihat karena dasarnya pertumbuhan ekonomi atau inflasi.
              Dua-duanya kita positif, kan penambahannya unsur utamanya adalah pertumbuhan ekonomi
              atau inflasi, dipilih yang paling besar," ujar Aji.

              UMP yang nantinya ditetapkan oleh Gubernur DIY, kata Aji, tidak akan terlalu jauh dari usulan
              Dewan Pengupahan DIY. Untuk UMK juga akan diputuskan lebih tinggi dari UMP.

              "Kalau ada UMK yang diputuskan lebih rendah dari UMP, itu harus naik di atas UMP. Berarti
              otomatis  UMP  itu  begitu  ditetapkan  sudah  tidak  dipakai  lagi  di  operasional,  karena  semua
              menggunakan UMK, UMK semua harus diatas UMP," jelas Aji.

              Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan bahwa sudah ada kesepakatan
              terkait rekomendasi perhitungan besaran UMK Kota Yogyakarta untuk 2022. Rekomendasi ini
              didapatkan dari pertemuan yang dilakukan antara asosiasi pengusaha dan serikat pekerja, serta
              Pemkot Yogyakarta.

              Berdasarkan rekomendasi yang dihasilkan, Haryadi menyebut, besaran UMK 2022 lebih tinggi
              dari 2021. Di 2021, UMK Kota Yogyakarta yang ditetapkan sebesar Rp 2.069.530.

              "Sudah ada kesepakatan mengenai rekomendasi (UMK berapa), jadi berupa rekomendasi, bukan
              keputusan. Rekomendasi kita ada kenaikan dari UMK yang tahun lalu," kata Haryadi di Kompleks
              Balai Kota Yogyakarta, Rabu (17/11).

              Haryadi sendiri belum dapat menyampaikan rekomendasi besaran UMK Kota Yogyakarta untuk
              2022. "Saya tidak ingin mendahului gubernur karena masih akan dibahas dengan gubernur saat
              bertemu dengan kami. Karena nanti yang memutuskan adalah rapat dengan Bapak Gubernur
              dan kabupaten yang lain. Nanti dari sana baru ditetapkan, baru bisa kita hubungkan berapa
              angka UMK kota/kabupaten," ujarnya.















                                                           285
   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290   291