Page 54 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2021
P. 54

neutral - Bhima Yudhistira (Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios)) Kalau memang
              pemerintah kekeuh dengan upah yang naiknya hanya 1 persen maka konsekuensinya adalah
              belanja sosial pada para pekerja dinaikkan di atas 10 persen di tahun depan

              negative - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Bagi perusahaan yang membayar upah di
              bawah UM dikenakan sanksi pidana

              negative - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) UM adalah upah terendah yang ditetapkan
              oleh pemerintah yang berlaku bagi pekerja/buruh dengan masa kerja kurang dari 1 tahun pada
              perusahaan yang bersangkutan

              neutral - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Dengan demikian UMS tetap berlaku dan harus
              dilaksanakan oleh pengusaha


              Ringkasan

              The increase in the 2022 UMP which is slightly higher and not comparable to inflation triggers
              labor protests, what can the government do? The wave of rejection related to the determination
              of the 2022 Provincial Minimum Wage (UMP) continues to be voiced by workers and laborers in
              various regions. Workers in several areas are quite aggressive in voicing their protest against the
              plan to set the UMP next year, followed by a national strike that will be held from 6-8 December
              2021.


              KENAIKAN UMP 2022 TIPIS BIKIN BURUH MENJERIT, PEMERINTAH BISA APA?

              Kenaikan UMP 2022 yang naik tipis dan tak sebanding inflasi memicu protes buruh, pemerintah
              bisa apa? Gelombang penolakan terkait penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2022 terus
              disuarakan kalangan pekerja dan buruh di berbagai wilayah. Buruh di beberapa wilayah cukup
              gencar menyuarakan protes terhadap rencana penetapan UMP tahun depan itu disusul rencana
              mogok nasional yang akan digelar 6-8 Desember 2021 mendatang.

              Salah satunya, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan berbagai federasi buruh siap
              mogok kerja selama tiga hari pada awal Desember 2021. Presiden KSPI Said Iqbal menjelaskan
              mogok nasional akan diikuti oleh 2 juta buruh di ratusan ribu pabrik di 30 lebih provinsi dan
              ratusan kabupaten/kota.

              "Kami memutuskan mogok nasional, setop produksi yang rencananya akan diikuti oleh 2 juta
              buruh lebih dari ratusan ribu pabrik akan berhenti atau stop produksi. Ini adalah legal dan ini
              adalah konstitusional," kata Said Iqbal Selasa (16/11/2021).

              Aksi mogok yang direncanakan para buruh itu sebagai respons atas pernyataan pemerintah lewat
              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah yang menyebut bahwa upah tahun 2022 hanya naik 1,09
              persen secara rata-rata nasional, seperti diberitakan Antara.

              Alasan  UMP  2022  Naik  Tipis  Ida  mengatakan,  penetapan  besaran  UMP  itu  selain
              mempertimbangkan  kebutuhan  buruh,  juga  mempertimbangkan kondisi  dunia  usaha  saat  ini
              yang masih tertekan oleh pandemi COVID-19.
              Senada,  Ketua  DPD  Himpunan  Pengusaha  Pribumi  Indonesia  (HIPPI)  DKI  Jakarta  Sarman
              Simanjorang  bilang  bahwa  saat  ini  data-data  ekonomi  menunjukkan  kondisi  perekonomian
              Tanah Air sedang tidak sehat dan cukup berat bila ditambah dengan beban kenaikan upah. Ia
              mengambil contoh data pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta yang saat ini tengah terpuruk.

                                                           53
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59