Page 190 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 APRIL 2021
P. 190
KONFLIK KFC DAN PEGAWAI AKIBAT 30 PERSEN UPAH DIPANGKAS, BEGINI
DUDUK PERKARANYA
Jakarta - Senin kemarin, 12 April 2021, sekitar 50 pekerja restoran cepat saji Kentucky Fried
Chicken (KFC) menggeruduk Kantor Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta Selatan. Mereka
memprotes pemotongan upah sebesar 30 persen yang dilakukan perusahaan sejak April 2020.
Para pekerja ini tergabung dalam Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI) SB PT Fast Food
Indonesia Tbk. Fast Food tak lain adalah pemegang hak waralaba tunggal untuk merek KFC di
Indonesia.
Hingga pada pukul 12 siang, 10 orang perwakilan aksi diterima oleh pihak kementerian untuk
melakukan audiensi. Pertemuan berlangsung selama 1 jam.
"Laporan sebenarnya sudah pernah disampaikan pada 2020, tapi kami sampaikan lagi karena
tidak ada tindak lanjutnya," kata Antony Matondang, salah satu koordinator SPBI saat dihubungi
di hari yang sama.
Direktur Pengupahan Kemenaker, Dinar Titus Jogaswitan membenarkan adanya pertemuan
tersebut. "Kami hari ini menerima audiensi teman-teman KFC, semoga dicarikan titik temunya,"
kata dia.
Dinar belum merinci hasil kesepakatan yang dicapai dengan para pekerja tersebut. Akan tetapi,
Ia memastikan upaya tindak lanjut akan dilakukan untuk menyelsaikan masalah yang
disampaikan. "Sudah ada tim yang menangani laporan tersebut," kata dia.
Sementar itu, Direktur PT Fast Food Indonesia Tbk, Justinus Dalimin Juwono, menegaskan
semua kebijakan yang diambil perusahaan telah disepakati dengan SPFFI, perwakilan dari
mayoritas pekerja KFC, sejak Januari 2021.
Kesepakatan ini, kata dia, telah didaftarkan ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) dan
diberitahukan ke lebih dari 200 dinas ketenagakerjaan kota dan kabupaten di Indonesia.
"Sehingga, kesepakatan berlaku untuk seluruh pekerja di perusahaan," kata dia. Bahkan,
Justinus menyebut diskusi demi perbaikan di tahun 2021 pun sudah dilakukan dengan SPFFI
Antony Matondang, membenarkan adanya kesepakatan pada Januari 2021 ini. Tapi hanya SPFFI
saja yang sepakat dengan manajemen untuk pemotongan upah dan lain-lain, sementara SPBI
tidak. Menurut dia, SPFFI dan SPBI adalah dua kelommpok yang berbeda di tubuh karyawan
KFC.
Tapi, kata Antony, manajemen kemudian memukul rata kebijakan pemotongan upah 30 persen
itu untuk semua karyawan. Termasuk bagi para karyawan di SPBI yang tidak setuju. Bagi dia,
kebijakan pukul rata pemotongan upah semacam ini bertentangan dengan UU Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial.
Sebenarnya, kabar soal protes akibat pemotongan upah pekerja KFC ini sudah mencuat sejak
November 2020. Tapi, kabar ini kembali muncul setelah SPBI menyampaikan sikap terbaru dan
melakukan aksi di Kemenaker.
Dalam keterangannya, SPBI menyebut perusahaan mengeluarkan sejumlah kebijakan dengan
alasan pandemi Covid-19 pada April 2020.
Salah satunya yaitu pemotongan upah sebesar 30 persen sejak April 2020. Lalu, SPBI juga protes
karena perusahaan membayar THR tidak sesuai dengan ketentuan Perjanjian Kerja Bersama
(PKB) KFC, serta menunda pembayaran upah lembur buruh.
189