Page 191 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 APRIL 2021
P. 191

Menurut Antony, kondisi ini sudah dialami para pekerja selama satu tahun terakhir. "Sampai hari
              ini belum ada kejelasan," kata dia. Untuk itu, SPBI pun menyampaikan empat tuntutan atas
              permasalahan yang dihadapi tersebut: 1. Fast Food Indonesia segera mengeluarkan kebijakan
              pembayaran  upah  sebagaimana  biasanya, dan segera  mengembalikan upah  yang  selama  ini
              ditahan 2. Hapus kebijakan pemotongan upah dan hold Upah.

              3. Berikan Tunjangan Hari Raya (THR) 2021 sesuai Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

              4. Naikkan upah level staff dan bayarkan upah lemburnya.

              5.  Kementrian  Ketenagakerjaan,  dalam  hal  ini  Direktur  Jenderal  Pembinaan  Pengawasan
              Ketenagakerjaan dan Keselamatan, untuk melakukan pemeriksaan dugaan pelanggaran Norma
              Ketenagakerjaan di Fast Food Indonesia.

              Setelah aksi dilakukan di Kemenaker, Antony menyebut masalah belum selesai. Kini, kata dia,
              para pekerja KFC yang melakukan aksi diminta untuk melakukan tes PCR Covid-19 dengan biaya
              sendiri.

              Antony menyebut instruksi ini disampaikan oleh para area manager KFC. Kalau belum melakukan
              tes, kata dia, maka pekerja tak boleh masuk kerja.

              Ia menilai kebijakan ini sangat diskriminatif. Sebab, para pekerja yang tergabungf dalam SPFFI
              juga pernah melakukan aksi pada akhir Maret 2021, tapi tidak pernah diminta untuk tes PCR.

              Sebenarnya, kata Antony, para pekerja tidak keberatan untuk melakukan tes PCR. Masalahnya
              adalah karena disuruh tes dengan uang sendiri. "Kalau difasilitasi sih, ga ada masalah," ujarnya.

              Tempo  mengkonfirmasi  instruksi  tes  PCR  dengan  biaya  sendiri  oleh  KFC  yang  disampaikan
              Antony ini kepada Justinus. Tapi, hingga kini Justinus belum memberikan jawaban dan pesan
              WhatsApp yang disampaikan baru dibaca saja.






































                                                           190
   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196