Page 30 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2020
P. 30
DIGITALISASI DAN OTOMATISASI TUNTUT PERUBAHAN SISTEM JAMINAN SOSIAL
Di tengah berbagai isu utama jaminan sosial dari berbagai perspektif, Menteri Ketenagakerjaan
Ida Fauziyah mengatakan bahwa pemerintah terus menyempurnakan sistem jaminan sosial.
Tujuannya, agar seluruh warga negara semakin terlindungi dan kesejahteraannya meningkat
sesuai dengan amanat konstitusi.
"Pemerintah memastikan warga negara mendapatkan perlindungan, baik melalui skema
kontribusi atau non-kontribusi sehingga terbangun komitmen sosial yang baik antar pemerintah
dan warga negara melalui kontribusi tenaga kerja, sosial, usaha ekonomi dan pembayaran
pajak," kata Ida pada acara Webinar Dewas Menyapa Indonesia: "Future Challenges Social
Security Outlook 2021" di Jakarta, Senin (21/12/2020).
Ida mengatakan, dengan berinvestasi pada sistem jaminan sosial secara inklusif, responsif dan
komprehensif non-diskriminasi, akan menghasilkan manfaat sosial, ekonomi dan politik serta
berkontribusi pada pengurangan kemiskinan. Pun memperkecil ketimpangan maupun
kesenjangan sekaligus meningkatkan produktivitas yang mampu mempercepat pertumbuhan
ekonomi.
"Di seluruh dunia, perkembangan dunia kerja saat ini mulai didominasi oleh pekerja muda atau
biasa disebut generasi milenial kelahiran sekitar tahun 1980-1995 yang memiliki cara pandang
sendiri dalam dunia kerja," katanya. (Ida menambahkan pergeseran paradigma perlindungan
pekerja di tengah era digitalisasi dan otomatisasi, harus tetap berpegang teguh pada
menempatkan rakyat sebagai prioritas utama. Menurutnya, rakyat berhak untuk mendapatkan
kesempatan sama sebagai upaya pengembangan dirinya.
"Yakni melalui kemandirian sebagai manusia bermartabat dalam pemenuhan kebutuhan dasar
hidupnya secara layak, memperkecil risiko sosial, menjangkau kepesertaan yang lebih luas dan
memberikan manfaat yang lebih besar kepada seluruh rakyat," katanya.
Menurutnya, pemerintah perlu mengubah paradigma perlindungan pekerja akibat model
pekerjaan di masa depan yang tak lagi sama dengan saat ini. Tidak sekedar melindungi status
pekerjaan tetap namun lebih fokus pada kemampuan bekerja yang dapat tercapai melalui
ketrampilan yang dapat berubah dan beradaptasi secara dinamis. ( Ida menilai Indonesia harus
mampu menginspirasi negara lain dalam perluasan cakupan kepesertaan dan optimalisasi
layanan dengan mengajak milenial ke dalam sistem jaminan sosial. Menaker Ida meyakini
dengan pendekatan kreatif, inovatif, mudah diaplikasikan dan mempunyai nilai tambah yang
bermanfaat sesuai dengan cara hidup dan kebutuhan mereka.
"Pemerintah telah melakukan pemetaan untuk membantu input SDM melalui pendidikan dan
pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja atau kesempatan yang tumbuh untuk
berwirausaha," ujarnya.
Ida berharap Webinar Dewas Menyapa Indonesia: "Future Challenges Social Security Outlook
2021" akan menghasilkan ide dan masukan bagi pembangunan, pengembangan, dan
penyempurnaan sistem jaminan sosial dengan melibatkan berbagai sumber daya dan dukungan
teknis di bidang ini.
"Saya sangat menunggu hasil rumusan rekomendasi dari penyelenggaraan webinar ini, sehingga
nantinya dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah dalam upaya mencapai sistem jaminan sosial
nasional yang menyeluruh bagi seluruh rakyat," pungkasnya.
(uka).
29