Page 23 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JUNI 2020
P. 23
43 RIBU PEKERJA MIGRAN SIAP BERANGKAT
Sebanyak 43 ribu pekerja migran Indonesia atau tenaga kerja Indonesia (PMI/TKI) siap
berangkat ke luar negeri namun terkendala pandemi virus corona jenis baru (Covid-19). Mereka
diperbolehkan berangkat dengan syarat negara yang didatangi tidak lagi menerapkan bckdown
dan siap menerima lagi tenaga keija asing.
"Dengan syarat negara penempatan tidak memberlakukan lockdown, syarat kedua negara
penempatan terima masuknya TKA, kalau 43 ribu (PMI berangkat), negara yang sudah siap
Taiwan, J epang, Hong Kong, Korea Selatan, kalau kita berangkatkan 43 ribu maka berapa
sumbangan devisa yang akan masuk? Kurang lebih Rp 5,7 triili-un," kata Kepala Badan
Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani dalam keterangannya di
Graha BNPB Jakarta yang dipantau melalui kanal YouTube, Ahad(28/6).
Pada kesempatan tersebut, Ben-nyjuga menyampaikan, selama pandemi Covid-19, pemerintah
melalui kementerian danlembaga terkait menjamin kepulangan setiap pekeija migran Indonesia
(PMI) sejak dari negara tempatnya bekerja hingga sampai rumah di kampung halaman.
Dikatakan, pihaknya berkoordinasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti
Ditjen Imigrasi, Kementerian Luar Negeri, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, TNI-
Polri, Kementerian Perhubungan dan lainnya untuk memastikan kepulangan para pekeija migran
dengan selamat sampai ke kampung halaman.
Namun demikian, di masa pandemi Covid-19, para pekeija migran yang kembali ke Indonesia
harus mengikuti prosedur sebagaimana diatur dalam protokol kesehatan penanganan virus
corona baru. Pekeija migran diharuskan melakukan tes usap tenggorokan yang kemudian
spesimennya diuji di laboratorium dan memastikan dirinya terbebas dari Covid-19 berdasarkan
surat keterangan otoritas kesehatan.
Pemeriksaan itu bisa dilakukan di negara tempatnya bekerja atau saat tiba di Indonesia. Tak
hanya itu, WNI yang kembali ke Indonesia harus menjalani karantina terlebih dulu hingga hasil
tes keluar.
Para pekeija migran yang dinyatakan negatif Covid-19 bisa melanjutkan kepulangannya ke
kampung halaman, sementara yang reaktif atau bahkan positif harus dirawat dan dikarantina
terlebih dahulu.
Benny mengatakan hingga saat ini pihaknya telah menerima 162 ribu pekeija migran dari luar
negeri selama masa pandemi Covid-19. Selain itu, diperkirakan akan ada sekitar 50.114 pekerja
migran yang akan kembali ke Tanah Air karena habis kontrak keijanya.
Terima 222 jenazah
Sementara itu, Bennyjuga menyebut pihaknya telah menerima 222 jenazah PMI yang kembali
ke Indonesia. Jenazah PMI itu diterima dan diperlakukan dengan baik begitu tiba di Indonesia
dan diantar pulang hingga ke rumah duka di kampung halaman. "Hingga hari ini kami sudah
terima 222 jenazah. Kami sediakan ambulans gratis sampai ke kampung halaman," kata Benny.
Dikatakan, negara memer-lakukan para pekeija migran sebagai warga WIP karena telah berjasa
menyumbangkan devisa. Pada tahun 2019, para pekeija migran Indonesia telah
menyumbangkan devisa hingga Rpi59,6 triliun.
Kepala Pengamanan dan Penegakan Hukum Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,
Laksamana R Eko mengatakan, pintu masuk dan tempat karantina yang disediakan pemerintah
bagi kepulangan PMI ada di Batam Kepulauan Riau, DKI Jakarta, dan Bali.
22