Page 74 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JUNI 2020
P. 74

memberlakukan relaksasi bagi tenaga kerja asing (TKA) untuk kembali bekerja di Indonesia di
              masa pandemi Covid-19.


              "Semestinya relaksasi juga ke dalam. Jadi, kebijakan relaksasi ke dalam harus disertai dengan
              relaksasi ke luar kan?" kata Benny dalam diskusi virtual via  Facebook  BNPB, Minggu (28/6).

              Menurutnya  berdasarkan  data  kementeriannya  saat  ini  terdapat  43.000  PMI  yang  siap
              diberangkatkan ke sejumlah negara penempatan. Sebab, mereka telah mengantongi visa dan
              dinyatakan lulus uji kompetensi untuk bekerja di luar negeri.


              Adapun sejumlah negara yang sudah siap menggunakan jasa PMI yakni Taiwan, Hongkong,
              Korea  Selatan,  dan  Jepang.  Untuk  itu  pihaknya  mentaksir  nilai  keuntungan  devisa  dari
              keberangkatan 43.000 PMI mencapai Rp 5,7 triliun.

              Akan tetapi, penambahan devisa negara dari PMI menjadi tertunda setelah lahirnya Keputusan
              Menteri  Ketenagakerjaan  RI  Nomor  151  Tahun  2020  tentang  Penghentian  Sementara
              Penempatan Pekerja Migran Indonesia yang diberlakukan sejak 18 Maret 2020 lalu.


              "Padahal  PMI  menjadi  solusi  untuk  meningkatkan  penerimaan  negara  dan  menekan  angka
              pengangguran. Jadi, seharusnya Kepmen No. 151 ini segera dicabut," tukasnya.

              1  dari  1  halaman    Moratorium    Dalam  Diktum  Kedua  Kepmenaker  ini,  dijelaskan  bahwa
              penghentian  penempatan  berlaku  bagi  PMI  yang  ditempatkan  oleh  pelaksana  penempatan
              (P3MI), PMI yang ditempatkan oleh perusahaan untuk kepentingan perusahaan sendiri, PMI
              perseorangan, serta awak kapal niaga/perikanan pada kapal berbendera asing.

              "Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku, Pekerja Migran Indonesia yang telah memiliki
              visa kerja dan tiket transportasi ke negara tujuan penempatan dapat diberangkatkan jika dalam
              hal  negara  tujuan  penempatan  tidak  menutup  masuknya  orang  asing  untuk  bekerja,"  kata
              Menaker Ida dalam keterangan pers Biro Humas Kemnaker pada Kamis (19/3).

              Adapun,  bagi  pekerja  migran  yang  telah  bekerja  di  luar  negeri  dapat  tetap  bekerja  hingga
              perjanjian kerja (PK) berakhir. Jika PK telah berakhir, PK dapat diperpanjang kembali sesuai
              kesepakan  pekerja  migran  dan  pemberi  kerja,  dengan  mempertimbangkan  jaminan
              keselamatan dari pemerintah setempat.

              Kepmenaker ini juga mengimbau WNI di luar negeri, khususnya PMI, untuk mengikuti arahan
              dan imbauan pemerintah setempat terkait pencegahan Covid-19.

              "Pekerja  Migran  Indonesia  yang  pulang  ke  Indonesia  agar  melaporkan  kepulangan  ke
              Perwakilan RI terdekat sebelum meninggalkan negara penempatan," kata Ida mengutip bunyi
              Diktum Keenam.

              Selain  itu,  layanan  pengurusan  registrasi  (ID)  Calon  PMI,  proses  lanjutan  di  dalam  negeri,
              maupun  layanan  verifikasi  surat  permintaan  (job  order/demand  letter)  di  Perwakilan  RI  di
              negara penempatan, sementara dihentikan. "Dalam hal situasi dan kondisi nasional maupun di
              negara penempatan karena wabah virus corona (Covid-19) sudah kembali kondusif, Menteri
              dapat meninjau kembali Keputusan Menteri ini," kata Ida.[azz].



                                                           73
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79