Page 12 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 JANUARI 2022
P. 12

Harus  diakui,  sejak  disahkan  Dewan  Perwakilan  Rakyat  empat  tahun  lalu,  undang-undang
              perlindungan  pekerja  migran  belum  punya  dampak  riil  pada  kesejahteraan  mereka.  Sebutan
              “pahlawan devisa” yang kerap disematkan pejabat pemerintah kepada para buruh migran kita
              masih  sebatas  retorika.  Aturan  terakhir  BP2MI  adalah  bukti  kesekian  bahwa  pemerintah  tak
              sungguh-sungguh menjalankan kewajibannya memberikan pelayanan mudah, murah, cepat, dan
              aman untuk mereka.

              Undang-Undang  PPMI,  yang  lahir  sebagai  komitmen  Indonesia  untuk  memenuhi  amanat
              konstitusi dan konvensi internasional tentang perlindungan hak pekerja migran dan keluarganya,
              bahkan hingga kini tak dilengkapi aturan pelaksana. Dualisme kewenangan antara Kementerian
              Ketenagakerjaan dan BP2MI dulu Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
              Indonesia (BNP2TKI) pun berlanjut. Itu salah satu sebab pelayanan dan perlindungan buruh
              migran tak pernah maksimal.

              Walhasil, pekerja migran terus terjebak pada posisi paling rentan dieksploitasi. Jika beruntung
              tak menjadi korban tindak pidana perdagangan orang, pekerja migran kerap terjebak jadi sapi
              perahan para calo, perusahaan penyalur tenaga kerja yang nakal, hingga penyelenggara negara
              yang culas. Kondisi ini diperparah oleh sikap aparatur pemerintah yang abai menghormati harkat,
              martabat, dan hak-hak perempuan-kelompok terbesar buruh migran.

              Presiden Joko Widodo harus segera mengevaluasi kinerja para bawahannya. Mereka yang tak
              punya  komitmen  melindungi  buruh  migran  harus  diberi  sanksi  tegas.  Tanpa  pembenahan
              mendasar, pemerintah bisa dituding ikut melanggengkan pola lama bisnis penyediaan buruh
              Indonesia.















































                                                           11
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17