Page 26 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 JANUARI 2022
P. 26

"Terhadap Gubernur yang menetapkan UMP tahun 2022 tidak sesuai dengan formula PP Nomor
              36  Tahun  2021,  Menaker  telah  menyurati  masing-masing  Gubernur  dimaksud  agar
              menyesuaikan  penetapan  upah  minimum  tahun  2022  dengan  ketentuan  peraturan
              perundangan-undangan  yang  berlaku,"  ungkap  Indah  Anggoro  Putri  Direktur  Jenderal
              Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemenaker, dalam keterangannya, Minggu
              (2/1/2022).

              Dijelaskan Indah Anggoro Putri, berdasarkan hasil monitoring Kemenaker pada 31 Desember
              2021,  dari  34  Provinsi  yang  telah  menetapkan  UMP  tahun  2022,  terdapat  29  Provinsi  yang
              menetapkan UMP sesuai formula PP 36/2021. Selain itu, terdapat 27 Provinsi yang memiliki UMK
              di 252 Kabupaten/Kota.

              "Dari jumlah tersebut, sebanyak 236 UMK telah ditetapkan sesuai PP Nomor 36 Tahun 2021,"
              katanya.

              Dia menjelaskan PP tersebut merupakan aturan. turunan dari UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang
              Cipta Kerja, yang mengamanatkan penetapan upah minimum merupakan bagian dari Program
              Strategis Nasional.

              Menanggapi hal itu, Juru Bicara (Jubir) Gubernur Banten, Ujang Giri menga takan, sudah menjadi
              keharusan bagi Gubernur mematuhi aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, termasuk
              peraturan mengenai formulasi pengupahan. Dikatakan pria yang akrab disapa Ugi ini, sudah jelas
              bahwa formulasi pengupahan itu diatur melalui PP Nomor 36/2021.

              "Gubernur Banten Wahidin Halim patuh dan taat pada aturan pengupahan sesuai PP Nomor 36
              Tahun 2021," ujar Ugi kepada Warta Kota.

              Sanksi

              Diketahui, Kepala Daerah dapat dijerat sanksi jika tidak menjalankan Program Strategis Nasional.
              Terkait pengupahan, itu merupakan bagian dari Program Strategis Nasional dalam UU Nomor
              11/2020 tentang Cipta Kerja.

              Dalam UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, pada Pasal 68 memang diatur sanksi
              untuk Kepala Daerah maupun Wakil Kepala Daerah yang tidak melaksanakan Program Strategis
              Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 huruf f.

              Pada Pasal 68, ayat 1, dapat dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis oleh Menteri
              untuk Gubernur/ Wakil Gubernur serta oleh Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat untuk
              Bupati/Wakil Bupati atau Wali Kota/Wakil Wali Kota.

              Lalu  dalam  ayat  2,  ketika  teguran  tertulis  telah  disampaikan  2  kali  berturut-turut  dan  tidak
              dilaksanakan,  Kepala  Daerah/Wakil  Kepala  Daerah  diberhentikan  sementara  selama  3  bulan.
              (dik)

















                                                           25
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31