Page 29 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 JANUARI 2022
P. 29

KENAIKAN UMP DKI DIYAKINI BISA DONGKRAK PERTUMBUHAN EKONOMI

              Langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menaikkan besaran persentase Upah Minimum
              Provinsi (UMP) DKI Jakarta 2022 mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Seperti diketahui,
              persentase  UMP  DKI  Jakarta  naik  dari  sekitar  1,09  persen  atau  sekitar  Rp  38  ribu  menjadi
              menjadi 5,1 persen atau sebesar kurang lebih Rp 225 ribu.

              Dukungan datang dari Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan
              Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa. Ia menilai keputusan Anies
              Basedan  yang  akan  menaikkan  UMP  DKI  2022  menjadi  Rp  4.641.-854  itu  bisa  menggenjot
              pertumbuhan ekonomi.

              Suharso  menyatakan,  besaran  kenaikan  UMP  DKI  2022  itu  dapat  mendorong  konsumsi
              masyarakat hingga sebesar Rp 180 triliun per tahun. Hal itu pada akhirnya yang diuntungkan
              adalah pengusaha. "Kami di Bappenas menghitung kalau naiknya saja rata-rata bisa 5 persen itu
              akan memompa disposal pengeluaran dari menambah konsumsi itu kira-kira sama dengan Rp
              180 triliun per tahun." jelas Suharso, melalui keterangan persnya.

              Kondisi tersebut, ujar Suharso, akan memberikan bantalan pertumbuhan konsumsi setidaknya
              5,2 persen. Hal itu, ujar dia, perlu karena sifatnya resiprokal alias ada efek membalik, sehingga
              pada akhirnya produk-produk bertambah dan menggerakkan permintaan. "Jadi kalau 56 persen
              saja dari produk domestik bruto (PDB) kita itu adalah konsumsi kenaikan itu saja 2,3 persen
              sudah ada di tangan," terangnya.

              Suharso bahkan menilai, kenaikan UMP 2022 sesungguhnya tidak bisa hanya 1,09 persen seperti
              menggunakan  formula  di  Peraturan  Pemerintah  (PP)  Nomor  36  Tahun  2021  tentang
              Pengupahan.

              Dia  mengatakan,  hal  itu  juga  dirasakan  oleh  salah  satu  pengusaha  di  Jakarta  yang  pernah
              berdiskusi  dengannya.  "Saya  sangat  respek  dengan  beliau  (pengusaha).  Beliau  mengatakan
              kepada saya enggak mungkin Pak Harso kenaikan UMR itu, UMP itu cuma 1 persen, enggak
              mungkin, rumusnya itu memang seperti itu berdasarkan PP dan sebagainya. Tapi itu memang
              enggak mungkin," ujarnya.


              Berdampak positif
              Dukungan atas langkah Anies Baswedan juga datang dari Peneliti The Institute for Development
              of Economics and Finance (INDEF), Rizal Taufiqurrahman. Ia menilai kenaikan UMP DKI Jakarta
              tersebut  dapat  berdampak  positif  karena  bisa  meningkatkan  daya  beli  masyarakat  Apalagi
              kontribusi perekonomian DKI Jakarta kepada nasional mencapai 17 persen.

              "Setidaknya ini akan meningkatkan daya beli masyarakat karena kenaikannya sekitar Rp 200
              ribuan  dan  DKI  punya kontribusi  17  persen terhadap  ekonomi  nasional,"  terang  Rizal dalam
              diskusi bertema 'Bagaimana Nasib Ekonomi Indonesia di Tahun 2022?' di Jakarta, baru-baru ini.
              Rizal  juga  menilai,  kenaikan  UMP  tersebut  berpeluang  untuk  mendongkrak  pertumbuhan
              ekonomi.  Khususnya  dari  sektor  konsumsi  masyarakat.  Mengingat  65  persen  perekonomian
              Indonesia ditopang oleh konsumsi rumah tangga. (B.114)"










                                                           28
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34