Page 118 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 FEBRUARI 2020
P. 118

Title          PKS MINTA PEMERINTAH TIDAK KORBANKAN BURUH KETIKA MEMBUAT OMNIBUS LAW
               Media Name     jpnn.com
               Pub. Date      24 Februari 2020
                              https://www.jpnn.com/news/pks-minta-pemerintah-tidak-korbankan-buruh-k etika-
               Page/URL
                              membuat-omnibus-law
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Negative















               JAKARTA  - Ketua DPP PKS Bidang Pekerja Petani Nelayan Riyono meminta
               pemerintahan era Joko Widodo (Jokowi) mencari terobosan lain untuk
               meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Setidaknya, pemerintahan era Jokowi tidak
               mengandalkan Omnibus Law meningkatkan perekonomian.


                Riyono mengungkapkan itu setelah menghadiri diskusi berjudul "Omnibus Law RUU
               Tentang Cipta Kerja Untuk Siapa" di kantor Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jalan
               TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (24/2).


                "PKS mendesak pemerintah Jokowi agar mencari terobosan lain dalam upaya
               peningkatan pertumbuhan ekonomi guna menciptakan lapangan kerja," kata dia.


                Riyono mengatakan, Omnibus Law banyak berisi aturan yang kontroversial.
               Menurut dia, aturan di dalam Omnibus Law tidak menguntungkan buruh dan hanya
               menyenangkan investor.


                "Jangan korbankan buruh terutama perlindungan dan kesejahteraannya dalam
               rangka genjot pertumbuhan ekonomi melalui masuknya investasi," kata dia.


                Menurut dia, seharusnya pemerintah fokus dalam memberantas korupsi untuk
               menumbuhkan perekonomian. Selain itu, pemerintah perlu melakukan efisiensi
               birokrasi demi menumbuhkan ekonomi.


                "Pemerintah juga harus serius menghilangkan hambatan utama investasi yang
               ternyata bukan masalah perburuhan melainkan masalah korupsi, inefisiensi
               birokrasi, akses ke perbankan, infrastruktur, instabilitas pemerintahan, tarif pajak,
               dan inflasi," kata dia..















                                                      Page 117 of 125.
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123