Page 51 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 FEBRUARI 2020
P. 51

dipertanggungjawabkan. Kedua pihak pun harus menjalankan tugas, wewenang,
               dan tanggung jawabnya masing-masing dengan saling menghormati.


                Selain itu, untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Dewan Pengawas dan Direksi
               BPJS dapat membentuk kelengkapan organ BPJS yang berupa komite. Pembentukan
               komite tersebut dilakukan secara selektif sesuai kebutuhan BPJS.

                "Jumlah komite sebagaimana dimaksud pada ayat 1 [Pasal 10] paling banyak terdiri
               atas tiga komite, paling sedikit komite yang menjalankan fungsi audit dan fungsi
               manajemen risiko," tertulis dalam Pasal 10 ayat 3.


                Selain itu, Perpres 25/2020 pun mengatur secara khusus tata kelola investasi dari
               BPJS. Tertulis bahwa Direksi wajib mengambil keputusan investasi secara
               profesional dan mengoptimalkan pengembangan dana investasi dengan
               mempertimbangkan aspek likuiditas, solvabilitas, kehati-hatian, keamanan dana,
               dan hasil yang memadai.

                "Dalam mengelola investasi, Direksi wajib melakukan analisis terhadap risiko
               investasi serta rencana penanganannya dalam hal terjadi peningkatan risiko
               investasi; dan melakukan kajian yang memadai dan terdokumentasi dalam
               menempatkan, mempertahankan, dan melepaskan investasi," tertulis dalam beleid
               tersebut.

                Saat ini, BP Jamsostek membukukan dana kelolaan Rp431,9 triliun pada akhir
               Desember 2019. Dana ini termasuk dari penambahan iuran sebesar Rp73,1 triliun..











































                                                       Page 50 of 82.
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56