Page 122 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 FEBRUARI 2020
P. 122

Title          MAHFUD UNGKAP PENYEBAB OMNIBUS LAW RUU CIPTA KERJA BERMASALAH
               Media Name     cnnindonesia.com
               Pub. Date      26 Februari 2020
                              https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200226213530-32-478534/mahfud- ungkap-
               Page/URL
                              penyebab-omnibus-law-ruu-cipta-kerja-bermasalah
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive






               Jakarta - Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan ada tiga hal yang menyebabkan
               Omnibus Law RUU Cipta Tenaga Kerja (Ciptaker) bermasalah.

               Itu diutarakan Mahfud setelah setelah menerima perwakilan dari serikat buruh yang
               terdiri dari KSPI, FSP-LEM-SPSI, dan FSPI di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat.

               "Sesudah diskusi tadi permasalahan yang timbul atas RUU Cipta Kerja itu ada tiga
               menurut saya," kata Mahfud, Rabu (26/2).
               Persoalan pertama adalah berkaitan dengan pihak yang tidak sependapat dengan
               beberapa aturan yang dimasukkan di dalam RUU tersebut.

               Ketidaksamaan pendapat itu, kata Mahfud, misalnya berkaitan dengan jumlah jam
               lembur di dalam uraian hari dan jam serta tentang upah minimal kabupaten dan
               minimal provinsi yang hendak disatukan.

               "Kalau tidak sependapat ini tidak apa-apa. Dibahas saja di sana. Nanti yang mana
               yang disetujui oleh DPR dan pemerintah kan bisa," kata mantan Ketua Mahkamah
               Konstitusi (MK) tersebut.

               Persoalan kedua, kata dia, soal pemahaman isi yang ada di dalam draf Omnibus
               Law itu. Dia pun meminta agar pihak yang belum paham itu melakukan konfirmasi
               ke pembentuk RUU Ciptaker tersebut.

               Dia juga menyarankan agar masyarakat menyampaikan aspirasi ke DPR, sehingga
               dalam pembahasan di kursi wakil rakyat itu bisa diuraikan tak menjadi kontroversial.

               "Sehingga wording -nya, narasinya itu atau kalimat-kalimat bisa diperbaiki. Di situ
               kalau memang cuma tidak paham. Kalau tidak sependapat ya berdebat sampai
               pendapat mana yang dianggap bagus," kata pria yang juga pernah duduk di kursi
               parlemen.

               Penyebab terakhir, kata Mahfud, adalah kesalahan teknis yang memang muncul
               dalam draf RUU yang disetor pemerintah ke DPR. Salah satunya adalah Pasal 170
               pada Bab XIII RUU tersebut yang menuai polemik karena persoalan salah ketik.

               "Di DPR kesalahan-kesalahan itu biar diperbaiki di sana dan pemerintah pasti kalau
               salah pasti, ya sudah kalau salah diperbaiki sama-sama," katanya.




                                                      Page 121 of 151.
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127