Page 124 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 FEBRUARI 2020
P. 124

Title          MENKOMINFO RESPONS SOAL CUTI HAMIL DIHAPUS DI OMNIBUS LAW
               Media Name     cnnindonesia.com
               Pub. Date      26 Februari 2020
                              https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200226195103-185-478473/menko minfo-
               Page/URL
                              respons-soal-cuti-hamil-dihapus-di-omnibus-law
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive







               Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan
               pemerintah tidak menghapus aturan terkait cuti hamil hingga cuti tahunan yang ada
               di dalam Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja .


               Hal itu merespon sejumlah kalangan yang menilai RUU Omnibus Law Cipta Kerja
               tidak memperhatikan hak-hak kelas pekerja perempuan seperti cuti melahirkan.

               "Cuti hamil, besar, dan tahunan tidak dihapus. Tetap ada dan diatur dengan baik
               untuk memastikan lapangan pekerjaan tidak terhambat," kata Menteri Komunikasi
               dan Informatika, Johnny G. Plate di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Rabu (26/2).

               Johnny pun menghimbau kepada masyarakat untuk merujuk pada draf RUU
               Omnibus Law Cipta Kerja yang resmi dari pemerintah.


               Sebab dia menilai ada sebagian masyarakat yang membangun opini soal omnibus
               law tidak bersumber dari draf asli.

               "Begitu banyak diskursus atau mungkin draf yang belum resmi cenderung
               membangun opini yang belum tentu bersumber dari draf asli," tutur Johnny.

               Sebelumnya, Sekretaris Nasional Perempuan Mahardika, Mutiara Ika Pratiwi menilai,
               aturan yang termuat dalam Omnibus Law Cilaka (sekarang Cipta Kerja) merupakan
               konsolidasi politik oligarki untuk menghancurkan manusia Indonesia, termasuk
               perempuan.

               Dalam draf Omnibus Law Cipta Kerja yang diterimanya, tidak terdapat perhatian
               khusus terhadap hak-hak kelas pekerja perempuan seperti cuti melahirkan. Ia
               memandang aturan ini lebih parah dibandingkan Undang-undang Nomor 13 Tahun

               2003 tentang Ketenagakerjaan.

               "Di Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003, hak-hak perempuan disebutkan
               normatif, (pekerja) melahirkan dapat cuti 1,5 bulan sebelum dan 1,5 bulan sesudah




                                                      Page 123 of 151.
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129