Page 128 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 FEBRUARI 2020
P. 128
Title KOMISI XI : OMNIBUS LAW CIPTA KERJA CARA CEPAT TANGANI KEMISKINAN
Media Name sindonews.com
Pub. Date 26 Februari 2020
https://nasional.sindonews.com/read/1538857/12/komisi-xi-omnibus-law-c ipta-kerja-
Page/URL
cara-cepat-tangani-kemiskinan-1582730137
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Wakil Ketua Komisi XI Fathan Subchi mendukung penuh pembahasan Rancangan
Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja. Politikus PKB itu menilai, RUU
Cipta Kerja merupakan solusi menciptakan lapangan kerja baru sehingga
mempercepat penurunan angka kemiskinan di tanah air.
"Kami mendukung RUU Cipta Kerja karena Indonesia membutuhkan deregulasi
ekonomi besar-besaran agar memudahkan proses investasi sehingga pertumbuhan
ekonomi kita bisa meningkat dan membuka banyak lapangan kerja baru," ujar
Fathan kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2).
Dia menjelaskan dalam lima tahun terakhir pertumbuhan ekonomi relatif stagnan di
angka 5%. Meskipun tingkat pertumbuhan tersebut membuat kondisi ekonomi
dalam negeri relatif stabil namun tidak mampu memberikan peluang besar bagi
terjadinya lompatan ekonomi.
"Salah satu analisa menyebutkan stagnasi pertumbuhan ekonomi tersebut karena
minimnya investasi jangka Panjang yang masuk ke Indonesia. Sebagian besar
pemodal adalah mereka yang ingin investasi dalam jangka pendek sehingga tidak
berdampak pada terciptanya soliditas industrialisasi dalam negeri," jelasnya.
Fathan mengungkapkan para investor pasti akan berpikir dua kali jika ingin
menanamkan modal dalam jangka Panjang di Indonesia.
Menurutnya hal itu wajar mengingat berbagai indikator daya saing Indonesia tidak
terlalu mengembirakan. Dia mencontohkan prosedur perizinan di Indonesia yang
masih berbelit-belit.
Panjanganya birokrasi perizinan ini membuat terbukanya peluang terjadinya rente,
sehingga investor akan mengeluarkan biaya investasi dua kali lipat jika dibandingkan
harus membuka usaha di negara lain.
Selain persoalan izin, Indonesia juga masih bermasalah dengan mahalnya biaya
memulai usaha, tingkat Pendidikan pekerja yang rendah, pasar tenaga kerja yang
tidak kondusif, dan rendahnya tingkat inovasi.
Page 127 of 151.