Page 142 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 FEBRUARI 2020
P. 142

Title          TOLAK OMNIBUS LAW, BURUH GELAR DEMO AKBAR 23 MARET
               Media Name     cnnindonesia.com
               Pub. Date      26 Februari 2020
                              https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200226205211-20-478533/tolak-o mnibus-
               Page/URL
                              law-buruh-gelar-demo-akbar-23-maret
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Negative




               Jakarta - Sejumlah elemen buruh akan menggelar demonstrasi besar-besaran pada
               23 Maret mendatang, bertepatan dengan sidang Paripurna DPR di Kompleks
               Parlemen, Jakarta. Demo bertujuan menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja.
               Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan demo
               digelar serentak di Jakarta dan daerah lain di Indonesia.

               "Aksinya, rencananya melibatkan semua serikat dari FSPI, ada KSPSI, ada KSPSI
               SPLEM, ada KSBI. Gabungan serikat buruh itu akan aksi di sidang paripurna pertama
               sekitar tanggal 23 Maret," kata Said Iqbal usai bertemu Menteri Koordinator Bidang
               Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, Jakarta, Rabu (26/2).

               Meski begitu, Said tak merinci titik pusat demonstrasi di Jakarta dan daerah lain.
               Yang jelas, kata dia, aksi buruh pada 23 Maret tidak hanya digelar di Jakarta,
               melainkan di seluruh Indonesia.

               "Seluruh daerah serempak, tetapi enggak semua ke Jakarta. Di daerah masing-
               masing, sedangkan Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, itu masuk ke Jakarta," kata
               dia. Khusus demo di Jakarta, Said memprediksi akan diikuti 100 ribu buruh. Said
               menyatakan segera berkoordinasi dengan aparat kepolisian, termasuk menyangkut
               izin demonstrasi buruh besar-besaran ini.

               "Kalau perizinan pasti kami akan ajukan sesuai prosedur. Aksi kami damai tertib,"
               kata dia. Lebih lanjut, Said mengaku telah memberi masukan secara langsung ke
               pemerintah melalui Menko Polhukam Mahfud MD terkait Omnibus Law Cipta Kerja.
               Salah satu masukannya menyoroti pembahasan undang-undang yang menurutnya
               dilakukan secara tertutup dan tidak melibatkan publik.

               "Kami menyampaikan beberapa hal, pertama kami minta RUU Cipta Kerja ini
               didiskusikan ulang. Karena kami merasa proses pembuatan RUU Cipta Kerja ini
               tertutup, tidak melibatkan partisipasi publik dan tergesa-gesa," kata Said.

               Tak hanya itu, dia merasa Omnibus Law Cipta Kerja ini tidak sesuai dengan harapan
               Presiden RI Joko Widodo. Omnibus Law Cipta Kerja, kata dia, hanya
               menguntungkan investor tanpa memandang kesejahteraan buruh.

               "Kami berpendapat tidak sesuai apa yang diharapkan oleh presiden yaitu
               mengundang investasi datang ke Indonesia, tetapi secara bersamaan tetap menjaga
               kesejahteraan para buruh," kata dia. (tst/wis).





                                                      Page 141 of 151.
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147