Page 139 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 FEBRUARI 2020
P. 139

Title          TOLAK OMNIBUS LAW, KSBSI BUAT RUU CIPTA KERJA SANDINGAN
               Media Name     gatra.com
               Pub. Date      26 Februari 2020
                              https://www.gatra.com/detail/news/470536/hukum/tolak-omnibus-law-ksbsi -buat-ruu-
               Page/URL
                              cipta-kerja-sandingan
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Negative





               Jakarta, Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), membuat draf RUU
               Cipta Kerja sandingan. Hal ini dilakukan untuk memberikan masukan bagi
               pemerintah dan DPR dalam merancang RUU Cipta Kerja sesuai keinginan serikat
               pekerja/serikat buruh (SP/SB).

               Dalam RUU Cipta Kerja Sandingan ini, KSBSI menambahkan beberapa poin dalam
               aturan upah buruh, status buruh, perserikatan buruh, Perjanjian Kerja Bersama
               (PKB), Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dan jaminan kehilangan pekerjaan.

               Dalam poin upah buruh, KSBSI menuliskan dalam RUU sandingan itu, bahwa upah
               harus ditentukan secara bipartit antara perusahaan dengan SP/SB. Besarannya,
               berdasarkan pada kemampuan perusahaan di tahun sebelumnya, serta Upah
               Minimum Provinsi (UMP) yang disepakati oleh kedua belah dan dirangkum dalam
               PKB.

               SBSI: RUU Cipta Kerja Cocok Berjuluk RUU Mudah Investasi Selain itu, dalam RUU
               sandingan ini juga dituliskan, pengusaha wajib membayar upah buruh apabila buruh
               tidak dapat bekerja lantaran sakit, haid, menikah, menjalankan kewajiban negara,
               menjalankan ibadah, dan lainnya. Menurut SBSI, kondisi sakit, haid, dan menikah ini
               termasuk dalam Hak Asasi Manusia (HAM) yang terangkum dalam UUD 1945.

               Selanjutnya, di poin perserikatan buruh, KSBSI menambahkan beberapa poin seperti
               kewajiban pengusaha memotong upah buruh untuk iuran serikat atas persetujuan
               yang bersangkutan. Meski poin ini tidak termasuk dalam RUU Cipta Lapangan Kerja,
               SBSI berharap poin terkait iuran perserikatan ini ditambahkan dalam UU 13 Tahun
               2003 tentang ketenagakerjaan.

               Poin PKB, dihapus dalam UU 13 Tahun 2003 dan tidak termasuk dalam RUU Cipta
               Kerja. Tapi, SBSI berpendapat PKB perlu diatur terkait hal-hal yang terangkum di
               dalamnya seperti hak dan kewajiban pengusaha maupun pekerja, jangka waktu
               berlakunya perjanjian, dan lain-lain.

               Di poin selanjutnya, KSBSI menyebutkan, PHK hanya bisa dilakukan dalam tiga
               kondisi. Pertama, perusahaan bangkrut, pailit, atau force majeure. Kedua, buruh
               melakukan tindak pidana atau kejahatan kerja. Ketiga, buruh mengajukan
               pengunduran diri.

               Dalam RUU sandingan ini, buruh yang kehilangan pekerjaan lantaran perusahaan




                                                      Page 138 of 151.
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144