Page 141 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2021
P. 141

Ketujuh provinsi tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku, Nusa Tenggara
              Timur, Papua Barat, dan Papua.
              Dari setiap provinsi tersebut, lanjut Wapres, dipilih lima kabupaten dan kota yang kemudian
              semuanya  mewakili  jumlah  penduduk  miskin  ekstrem  secara  nasional.  "Di  tiap-tiap  provinsi
              dipilih lima kabupaten, jadi seluruhnya ada 35 kabupaten dan kota untuk mewakili 20 persen
              jumlah penduduk miskin ekstrem secara nasional," tambah Wapres.

              Secara nasional, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Wapres mengatakan jumlah warga
              miskin di Indonesia sebanyak 27,54 juta orang, sedangkan warga miskin ekstrem sebesar 10,86
              juta orang.

              Berdasarkan data TNP2K, lanjut Wapres, data kemiskinan ekstrem secara nasional berada di 212
              kabupaten dan kota dari 25 provinsi. "Jadi yang harus kita turunkan itu adalah yang 10,86 juta
              ini. Dari pemetaan yang dibuat oleh TNP2K, ini berada di 212 kabupaten kota dari 25 provinsi,
              yang merupakan kantong kemiskinan dengan cakupan 75 persen dari jumlah penduduk miskin,"
              jelasnya.

              Oleh karena itu, Wapres berharap jajaran kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian
              (K/L) dapat mengutamakan untuk menurunkan kemiskinan ekstrem di tujuh provinsi tersebut.

              Kemiskinan  ekstrem  merupakan  kondisi  masyarakat  yang  langka  akan  kebutuhan  dasar,
              termasuk  makanan,  air  bersih,  fasilitas  sanitasi,  kesehatan,  tempat  tinggal,  pendidikan,  dan
              informasi. Bank Dunia mendefinisikan kondisi kemiskinan ekstrem adalah masyarakat yang hidup
              dengan pendapatan kurang dari 1,90 dolar AS per orang per hari.

              Turut  mengikuti  secara  virtual  dalam  rapat  pleno  tersebut  Menteri  Koordinator  bidang
              Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut
              Binsar  Panjaitan, Menteri  Tenaga  Kerja  Ida  Fauziyah,  Menteri  Koperasi  dan  Usaha  Kecil  dan
              Menengah Teten Masduki, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri
              Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti
              Nurbaya Bakar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Abdul
              Halim Iskandar dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

              Hadir pula secara virtual Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, Kepala Badan Pusat
              Statistik  (BPS)  Margo  Yuwono  dan  Kepala  Badan  Kependudukan  dan  Keluarga  Berencana
              Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.




























                                                           140
   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146