Page 69 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 SEPTEMBER 2021
P. 69

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur (Disperindag) Jawa Timur, mencatat sejak
              tahun lalu sudah sebanyak 5.000 pekerja pabrik rokok kehilangan pekerjaan.
              Padahal, Jawa TImur yang merupakan sentra penghasil tembakau terbesar di Indonesia dan
              disebutkan lebih dari 50 persen pekerja industri rokok atau hasil tembakau ada di Jawa Timur.

              “IHT di Jawa Timur, khususnya untuk skala kecil dari tahun ke tahun memang terjadi penurunan
              apalagi saat pandemi," kata Kepala Disperindag Drajat Irawan dalam diskusi virtual dikutip Senin,
              20 September 2021.

              Oleh sebab itu, dia menekankan, kondisi ini memicu meningkatnya jumlah pengangguran dan
              penurunan kesejahteraan di rantai bisnis IHT. Terlebih saat ini masih terjadi Pandemi COVID-
              19.

              "Sehingga muncul pengangguran dan turunnya kesejahteraan petani tembakau, karena mereka
              ini memasok tembakau untuk pabrik kecil,” ungkap Drajat.

              Ia  menambahkan,  saat  ini  setidaknya  ada  90  ribu  lebih  pekerja  tembakau  di  Jawa  Timur.
              Kontribusi Jawa Timur terhadap penerimaan negara lewat CHT juga merupakan yang terbesar.

              Tahun  lalu,  dia  mencatat  Jawa Timur  menyumbang  Rp101,9  triliun  cukai,  atau  setara  59,38
              persen total penerimaan cukai nasional. Akibatnya, Jawa Timur paling rentan terhadap dampak
              ekonomi bila IHT terganggu.

              Banyak warganya yang menggantungkan hidupnya saat ini sebagai petani tembakau maupun
              pekerja di sektor industri. Kenaikan tarif CHT dianggap hanya akan merugikan petani tembakau,
              khususnya yang berada di Jawa Timur.









































                                                           68
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74