Page 147 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 147
Ringkasan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan alasannya merevisi kenaikan Upah
Minimum Provinsi (UMP) menjadi 5,1 persen atau naik Rp 225 ribu. Anies mengatakan, revisi
kenaikan upah itu menyesuaikan angka inflasi di DKI Jakarta.
ANIES JELASKAN ALASAN UMP JAKARTA NAIK RP 225 RIBU
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan alasannya merevisi kenaikan Upah
Minimum Provinsi (UMP) menjadi 5,1 persen atau naik Rp 225 ribu. Anies mengatakan, revisi
kenaikan upah itu menyesuaikan angka inflasi di DKI Jakarta.
"Selama ini kenaikan UMP selalu lebih besar dari inflasi, inflasi itu kenaikan harga, UMP kenaikan
upah, nah dari formula yang dibuat Kementerian Ketenagakerjaan, inflasi di Jakarta 1,1%, pakai
formula kementerian UMP naiknya 0,8% itu menganggu rasa keadilan, bagaimana buruh naiknya
upah hanya 0,8% padahal biaya hidupnya, inflasi naik 1,1%," ujarnya dalam acara Pop Art
Jakarta, District 8 SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (19/12/2021).
Anies mengatakan keputusan kenaikan UMP tersebut juga mempertimbangkan proyeksi
pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, dari faktor inflasi dan pertumbuhan ekonomi itu
didapatkanlah angka 5,1 persen.
"Mengambil keputusan bahwa UMP 2022 mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi
yang optimis, yang kedua menghitung dengan menggunakan angka pertumbuhan ekonomi
nasional dengan inflasi nasional, di situ ketemu angka 5,1%," ujarnya.
Anies mengatakan dengan kenaikan UMP menjadi 5,1 persen ini diharapkan dapat memberikan
rasa keadilan, baik bagi buruh maupun pengusaha. Selain itu, dia menilai, nominal kenaikan UMP
ini masih terjangkau bagi kalangan pengusaha.
"Angka 5,1% harapannya bagi para buruh memberikan rasa keadilan, bagi para pengusaha
masih angka yang terjangkau, jadi ini adalah sebuah jalan tengah yang harapannya bisa
memberikan keadilan kita semua," ungkap Anies.
"Tujuan kita bernegara adalah menghadirkan keadilan sosial, dan inilah yang menjadi prinsip
kita karena kalau pake 0,8% naik itu cuma Rp 37 ribu sebulan, sekarang dengan 5,1% maka
angka itu sekitar Rp 220 ribu," sambungnya.
Lebih lanjut, Anies mengatakan kenaikan UMP Jakarta berbeda dengan provinsi lain. Sebab,
Jakarta hanya memakai UMP saja, sedangkan provinsi lain terdapat UMP dan UMK.
"UMP untuk DKI berbeda dengan provinsi lain, kalau provinsi lain ada UMP tingkat provinsi, lalu
ada UMK tingkat kabupaten/kota, jadi Jakarta beda, UMP untuk semuanya, karena tidak ada lagi
kabupaten/kota," tuturnya.
Seperti diketahui, Anies merevisi kenaikan UMP DKI menjadi 5,1% atau senilai Rp 225 ribu.
Sebelum direvisi, UMP DKI Jakarta cuma naik Rp 37.749 di tahun depan.
146