Page 157 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 157

Ringkasan

              Wakil Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta bidang Pengupahan dan
              Jaminan sosial, Nurjaman, menyayangkan keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan,
              yang  merevisi  kenaikan  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP)  2022.  Dia  khawatir  keputusan  Anies
              memberi efek domino ke daerah lain.



              PENGUSAHA KHAWATIR EFEK DOMINO USAI ANIES REVISI UMP 2022
              Wakil Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta bidang Pengupahan dan
              Jaminan sosial, Nurjaman, menyayangkan keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan,
              yang  merevisi  kenaikan  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP)  2022.  Dia  khawatir  keputusan  Anies
              memberi efek domino ke daerah lain.
              "Kalau ini terjadi, dampaknya sangat luas. Bukan hanya di DKI Jakarta, tapi akan berdampak
              luas bagi seluruh pengusaha atau pimpinan daerah di Indonesia," tutur Nurjaman kepada IDN
              Times, Minggu (19/12/2021).

              1. Apindo DKI mau gugat Anies Ilustrasi hukum (IDN Times/Arief Rahmat) Sebelumnya, Anies
              merevisi kenaikan UMP DKI 2022 dari hanya 0,85 persen atau Rp37.749 dari UMP 2021, menjadi
              5,1 persen atau senilai Rp225.667 dari UMP 2021.

              Maka yang sebelumnya UMP DKI Rp4.416.186,54 naik menjadi Rp4.453.935,53, dengan revisi
              naiknya menjadi Rp4.641.854 di tahun depan.

              Menurut  Nurjaman,  keputusan  Anies  telah  melanggar  ketentuan  Peraturan  Pemerintah  (PP)
              nomor  36  tahun  2021  tentang  pengupahan,  yang  merupakan  turunan  dari  Undang-Undang
              nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

              "Alasan kami menolak keputusan revisi Gubernur, karena kepgub yang lama tidak cacat, sudah
              benar sesuai kaidan hukum, yakni ketentuan PP nomor 36 tahun 2021 tentang pengupahan yang
              di dalamnya ada UMP dan UMK untuk sisi formulanya," ujar Nurjaman.

              Makanya, Apindo berencana melayangkan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
              Namun,  sebelum  menggugat,  pihaknya  akan  mencoba  berkoordinasi  dengan  Pemprov  DKI
              Jakarta agar revisi tersebut dibatalkan.

              "Kalau  pendekatan-pendekatan  tidak  membuahkan  hasil,  kami  juga  akan  melakukan  upaya-
              upaya hukum lainnya. Termasuk mengajukan gugatan ke PTUN terkait dengan kebijakan Pergub
              revisi tersebut," ucap Nurjaman.

              2.  Pengusaha  pertanyakan  kebijakan  Menaker  Ilustrasi  uang  (IDN  Times/Arief  Rahmat)
              Sementara itu, Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) Provinsi DKI
              Jakarta, Sarman Simanjorang mempertanyakan kebijakan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker),
              Ida Fauziyah, terkait keputusan Anies merevisi UMP 2022.

              Sebab,  menurut  dia,  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  seharusnya  mengetahui  dan
              merespons apabila ada Pemprov yang ingin merevisi UMP yang telah ditetapkan sebelumnya.

              "Kami dari pelaku usaha meminta klarifikasi dari Menteri Ketenagakerjaan, karena mereka yang
              bertanggung jawab menegakkan aturan dan regulasi yang berkaitan dengan penetapan UMP,"
              kata Sarman.




                                                           156
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162