Page 170 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 170

DKI JAKARTA REVISI UMP, PENGUSAHA MENANTI KABAR MENAKER

              Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan  resmi  merevisi  sekaligus  menaikkan  upah  minimum
              provinsi (UMP) 2022 sebesar Rp225.667. Berarti, UMP Jakarta naik 5,1 persen di 2022.

              Menanggapi  hal  tersebut,  Ketua  Umum  DPD  HIPPI  DKI  Jakarta,  Sarman  Simanjorang
              mengatakan, pihaknya belum menerima dan membaca salinan SK Gubernur yang merivisi UMP
              DKI Jakarta tahun 2022 yang awalnya sebesar 0,85 persen. Hal ini sebagaimana berdasarkan
              formula  yang  diatur  dalam  PP  No.36  Tahun  2021  menjadi  5,1  persen  atau  naik  sebesar
              Rp225.667 dari UMP 2021.

              "Kami baru hanya membaca pemberitaan dari Media bahwa Pemprov DKI Jakarta melakukan
              revisi UMP DKI Jakarta 2022 yang telah ditetapkan melalui SK Gubernur No.1395 Tahun 2021,"
              ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu, 19 Desember 2021.

              Dirinya  mempertanyakan  apakah  SK  tersebut  telah  disampaikan  kepada  Menteri
              Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Ini dikarenakan, Menaker menjadi salah satu yang bertanggung
              jawab dalam menegakan regulasi yang berkaitan dengan UMP.

              "Nah yang menjadi pertanyaan apakah Menteri Tenaga Kerja sudah menjawab surat Gubernur
              tersebut sehingga ada peluang untuk merevisi UMP DKI 2022 yang telah ditetapkan. Tentu kami
              dari pelaku usaha meminta klarifikasi dari Menteri Tenaga Kerja," ujarnya.

              Dirinya pun menghormati itikad baik Gubernur DKI Anies Baswedan yang ingin memperjuangkan
              nasib warganya. Akan tetapi, semua ada dasar hukum dan regulasinya.

              Di  sinilah,  lanjut  Sarman,  peran  Kementerian  Tenaga  Kerja  bagaimana  mampu  mengawal
              regulasi yang ada memberikan kepastian hukum bagi dunia usaha. Dikarenakan, menyangkut
              UMP merupakan kepentingan bersama antara Pengusaha dan Pekerja.
              "Kami memandang Pemerintah itu satu, untuk itu kami menyerahkan sepenuhnya masalah ini
              kepada Pemerintah dalam hal ini Kemenaker agar meluruskan dan memastikan bahwa proses
              penetapan UMP sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan. Ini segera diluruskan supaya tidak
              berkepanjangan,karena ditakutkan nanti ada pihak pengusaha yang mengungat revisi UMP ini
              akan semakin tidak produktif, disisi lain kita masih berjuang memulihkan perekonomian ditengan
              pandemi covid 19," ujarnya.





























                                                           169
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175