Page 172 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 172
UMP DKI JAKARTA NAIK 5,1 PERSEN, PENGUSAHA SEBUT ANIES BASWEDAN TAK
TAAT ATURAN
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyoroti kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan yang menaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI tahun 2022 sebesar 5,1 persen,
atau menjadi Rp 4.641.854.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Ketenagakerjaan Adi Mahfudz menyatakan, Anies
Baswedan telah menyalahi aturan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36
Tahun 2021 tentang Pengupahan.
Berdasarkan kebijakan itu, tertulis upah minimum provinsi ditetapkan paling lambat tanggal 21
November 2021. Sementara Gubernur DKI Jakarta baru saja menetapkan UMP jilid kedua.
"Ini jelas tidak baik untuk memberikan ketaatan kepada masyarakat terkait aturan dan regulasi
yang ada. Jangan-jangan Pak Gubernur (Anies Baswedan) tidak tahu terkait dampak Covid-19
di DKI Jakarta, berapa buruh terdampak dan Perusahaan yang tutup!" serunya dalam keterangan
tertulis, Minggu (19/12/2021).
Adi menyarankan Anies agar tidak menetapkan kenaikan UMP berdasarkan asumsi atau prediksi,
karena itu belum tentu benar.
"Menteri saja taat terhadap aturan perundangan, namun kenapa Pak Gubernur tidak taat. Sekali
lagi jangan penetapan upah minimum ini di bawah ke ranah kepentingan politik," tegasnya.
Dia lantas merujuk kepada putusan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat menggelar
konferensi pers tentang Kebijakan Penetapan Upah Minimum 2022 pada 16 November 2021.
Kebijakan penetapan upah minimum diatur dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja, dan aturan turunannya PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.
"Pendapat Kadin Indonesia Bidang Ketenagakerjaan bahwa Gubernur DKI Jakarta terlalu jauh
bersikap, dan ini pertanda buruk buat Penegakan Hukum di Indonesia," ujar Adi.
Sebelumnya, Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta 2022 akhirnya naik 5,1 persen.
Keputusan ini diambil langsung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dengan adanya
keputusan ini maka UMP 2022 DKI Jakarta menjadi Rp 4.641.854.
Anies menegaskan, keputusan tersebut berdasarkan pertimbangan sejumlah sentimen positif
dari kajian yang ada. Yakni dengan pembahasan kembali bersama semua pemangku
kepentingan berdasarkan laju ekonomi di Ibu Kota.
"UMP DKI Jakarta tahun 2022 naik 5,1 persen atau senilai Rp 225.667 dari UMP tahun 2021,"
kata Anies dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/12/2021).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengharapkan kenaikan UMP tersebut dapat
digunakan oleh para pekerja untuk keperluan sehari-hari.
Lanjut Anies, berdasarkan kajian Bank Indonesia proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
tahun 2022 mencapai 4,7 persen sampai dengan 5,5 persen.
Selain itu, Anies Baswedan juga menyatakan keputusan menaikkan UMP DKI Jakarta menjunjung
asas keadilan untuk semua pihak. Sebelum pandemi Covid-19, rata-rata kenaikan UMP di DKI
Jakarta selama 6 tahun terakhir adalah 8,6 persen.
171