Page 166 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 166

PENYESUAIAN UMP 2021 DKI JAKARTA, LANGGAR UU CIPTA KERJA?

              JAKARTA - Kalangan pekerja menilai keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk
              merevisi besaran kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2022 dari 0,85 persen menjadi 5,1
              persen telah sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang No. 11/2020 tentang Cipta Kerja.

              Meski  tidak  memakai  10  data  dalam  penghitungan  UMP  sebagaimana  dimanatkan  dalam
              Peraturan  Pemerintah  No.  36/2021  tentang  Pengupahan,  langkah  tersebut  tidak  serta-merta
              melanggar regulasi.

              Mengacu pada Pasal 88C Bab IV Ketenagakerjaan UU Cipta Kerja, Sekretaris Jenderal Organisasi
              Pekerja  Seluruh  Indonesia  (OPSI)  Timboel  Siregar  mengatakan  diatur  dengan  jelas  bahwa
              penetapan  UMP  merupakan  kewajiban  gubernur.  Pasal  88C  ayat  (3)  secara  spesifik  juga
              menyebutkan bahwa UMP ditetapkan berdasarkan kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan.

              "Ini  artinya  seluruh  gubernur  termasuk  Gubernur  DKI  memiliki  kewenangan  penuh  untuk
              menetapkan  UMP.  Dengan  kewenangan  ini  maka  Gubernur  DKI  dapat  merevisi  keputusan
              penetapan UMP 2022 di DKI yang sebelumnya hanya naik 0,85 persen," kata Timboel, Minggu
              (19/12/2021).

              Lebih lanjut, Pasal 26 ayat (2) dalam PP No. 36/2021 tentang Pengupahan mengamanatkan
              penyesuaian upah nilai minimum ditetapkan pada rentang nilai tertentu di antara batas atas dan
              batas bawah upah minimum pada wilayah yang bersangkutan. Timboel mengatakan UMP DKI
              Jakarta saat ini masih berada dalam rentang nilai batas atas dan batas bawah.

              Dengan nilai rata-rata konsumsi per kapita di DKI Rp2,33 juta, rata-rata jumlah anggota keluarga
              di  DKI  sebanyak  3,43  orang,  dan  rata-rata  jumlah  anggota  keluarga  yang  bekerja  di  DKI
              sebanyak 1,44 orang, maka nilai batas atas UMP DKI berada di angka Rp5.565.244 dan batas
              bawah di angka Rp2.782.622 per bulan.

              "Jika  Gubernur  DKI  menetapkan  kenaikan  UMP  DKI  2022  sebesar  5,1  persen  menjadi
              Rp4.641.854, maka nilai tersebut masih dalam rentang yang diamanatkan PP No. 36 tersebut,"
              jelasnya.

              Timboel  mengatakan  penyesuaian  kenaikan  UMP  2022  DKI  Jakarta  di  angka  5,1  persen
              merupakan nilai yang adil, baik bagi pekerja maupun pengusaha. Kenaikan UMP yang berada di
              atas nilai inflasi dia sebut bakal menjaga daya beli pekerja karena upah riil pekerja tidak tergerus.

              "Ini  artinya  daya  beli  pekerja  akan  meningkat.  Daya  beli  yang  meningkat  akan  mendorong
              konsumsi sehingga pergerakan barang dan jasa akan lebih cepat lagi. Konsumsi pekerja akan
              sangat mendukung konsumsi agregat," kata Timboel.





















                                                           165
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171