Page 208 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 208

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya menetapkan besaran UMP DKI Jakarta naik 0,8
              persen atau Rp 37 ribu pada 2022 menjadi Rp 4.453.935,536. Pemprov DKI mengacu pada UU
              Cipta Kerja serta Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              26 November 2021

              Mahkamah  Konstitusi  menyatakan  UU  Cipta  Kerja  inkonstitusional  secara  bersyarat  dan
              memerintahkan  pemerintah  serta  DPR  memperbaiki  UU  ini  dalam  waktu  2  tahun.  MK
              memerintahkan untuk menangguhkan segala kebijakan yang bersifat strategis dan berdampak
              luas. Pemerintah tidak diperbolehkan aturan turunan yang berkaitan dengan UU tersebut.

              29 November 2021

              Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan serikat buruh lainnya menggelar unjuk rasa di
              Balai Kota mendesak Anies Baswedan membatalkan keputusannya tentang UMP DKI yang hanya
              naik Rp 37 ribu. Buruh beralasan UU Cipta Kerja inkonstitusional sehingga tak punya kekuatan
              hukum mengikat.

              Di saat bersamaan, Anies mengatakan telah mengirim surat ke Kementerian Ketenagakerjaan
              agar meninjau ulang formula penetapan UMP 2022 yang merujuk PP Nomor 36 tahun 2021
              tentang  pengupahan.  Menurut  Anies,  aturan  tersebut  tidak  memenuhi  keadilan  jika  melihat
              kondisi nyata di lapangan.

              8 Desember 2021
              Buruh kembali menggelar aksi unjuk rasa menuntut Gubernur Anies Baswedan menepati janjinya
              soal revisi UMP 2022.

              18 Desember 2021

              Anies Baswedan merevisi keputusannya dan menetapkan UMP DKI 2022 naik 5,1 persen atau
              Rp Rp 225.667 menjadi Rp 4.641.854.




































                                                           207
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213