Page 32 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 32
Judul Apindo Berencana Gugat Gubernur DKI Terkait UMP
Nama Media Ekonomi Neraca
Newstrend Upah Minimum 2022
Halaman/URL Pg1
Jurnalis Mohar
Tanggal 2021-12-20 06:30:00
Ukuran 97x193mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 4.850.000
News Value Rp 14.550.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos, Non Rilis
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Ringkasan
Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) AsosiasiPengusahaln-donesia (Apindo) DKI Jakarta berencana
menempuh jalur hukum untuk menggugat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait ke-,
naikan upah minimum provinsi - (UMP) 2022. Mereka berencana menggugat aturan tersebut ke
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
APINDO BERENCANA GUGAT GUBERNUR DKI TERKAIT UMP
PENGUSAHA MINTA KLARIFIKASI ATAS KENAIKAN UMP DKI
Jakarta-Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha lndonesia (Apindo) DKI Jakarta
berencana menempuh jalur hukum untuk menggugat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
terkait kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2022. Mereka berencana menggugat aturan
tersebut ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Wakil Ketua DPP Apindo Jakarta, Nuijaman,
menilai keputusan Anies itu berpotensi menyalahi aturan yang berlaku, dalam hal ini Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.
"Kalau terjadi Pak Gubernur melakukan upaya perubahan atas Pergub sebelumnya, maka kami
akan melakukan upaya hukum, termasuk gugat ke PTUN," ujarnya seperti dikutip
CNNIndonesia.com, Sabtu (18/12).
Sementara itu, kalangan pengusaha lainnya meminta klarifikasi dari Menteri Ketenagakerjaan
Ida Fauziyah terkait kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang merevisi besaran
kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2022 di DKI Jakarta. Ketua Umum Dewan Pimpinan
Daerah Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (DPD HIPPI) Sarman Simanjorang mengatakan,
sebelum Anies merevisi UMP, dia telah menyurati Menteri Ketenagakerjaan bahwa formula
penetapan UMP DKI 2022 tidak cocok dengan kondisi Jakarta dan diminta untuk diubah.
Oleh karena itu, kalangan pengusaha mempertanyakan apakah pihak Kementerian
Ketenagakerjaan sudah menjawab Surat Gubernur DKI itu, sehingga ada peluang untuk merevisi
aturan, yang telah ditetapkan.
31

