Page 402 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 402
Judul ASPEK Indonesia Kritik Kebijakan Menaker yang Justru Miskinkan
Rakyat
Nama Media law-justice.co
Newstrend Pelatihan Vokasi Award 2021
Halaman/URL https://www.law-justice.co/artikel/121867/aspek-indonesia-kritik-
kebijakan-menaker-yang-justru-miskinkan-rakyat/
Jurnalis redaksi
Tanggal 2021-12-18 12:10:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binalavotas, Non Rilis
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Mirah Sumirat (Presiden ASPEK Indonesia) Contoh yang paling nyata adalah Undang
Undang Cipta Kerja dan berbagai Peraturan Pemerintah turunannya, yang akibatnya antara lain
membuat kenaikan upah minimum menjadi sangat tidak manusiawi, praktik outsourcing yang
dipermudah, hingga mudahnya pemutusan hubungan kerja secara sepihak, serta hilangnya
jaminan kepastian kerja
negative - Mirah Sumirat (Presiden ASPEK Indonesia) Bagaimana rakyat bisa hidup layak jika
tidak ada jaminan kepastian kerja dan jaminan upah yang dapat meningkatkan daya beli
masyarakat? Bagaimana rakyat bisa sejahtera jika Pemerintah hanya memberi karpet merah
pada kelompok pemodal?
Ringkasan
Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia ( ASPEK Indonesia ) mengkritik pernyataan Menteri
Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah dalam acara Pelatihan Vokasi Award, Kamis (16/12),
yang mengatakan bahwa tantangan ke depan, Indonesia terancam akan menjadi negara yang
tua dan miskin bila kita tidak memanfaatkan peluang bonus demografi. Kritik disampaikan oleh
Mirah Sumirat selaku Presiden ASPEK Indonesia.
ASPEK INDONESIA KRITIK KEBIJAKAN MENAKER YANG JUSTRU MISKINKAN
RAKYAT
Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia ( ASPEK Indonesia ) mengkritik pernyataan Menteri
Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah dalam acara Pelatihan Vokasi Award, Kamis (16/12),
yang mengatakan bahwa tantangan ke depan, Indonesia terancam akan menjadi negara yang
tua dan miskin bila kita tidak memanfaatkan peluang bonus demografi. Kritik disampaikan oleh
Mirah Sumirat selaku Presiden ASPEK Indonesia.
401