Page 43 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 43

Melalui  surat  itu,  Anies  menyampaikan  bahwa  kenaikan  UMP  2022  di  DKI  Jakarta  yang
              sebelumnya  hanya  Rp  37.749  atau  0,85%  masih  jauh  dari  layak  dan  tidak  memenuhi  asas
              keadilan.

              "Kenaikan yang hanya sebesar Rp 38.000 ini dirasa amat jauh dari layak dan tidak memenuhi
              asas keadilan," kata Anies dalam surat yang ditujukan ke Kemenaker.

              Pemprov DKI Jakarta kemudian mengkaji ulang formula UMP tahun 2022 dengan menggunakan
              Dari kedua Besaran UMP Rp 4.453.935 ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
              2020 tentang Cipta Kerja dan aturan turunannya yang mengatur penghitungan UMP yang sudah
              baku, yakni Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              Massa buruh pun menolak kenaikan UMP tersebut dan mendesak Anies mencabut keputusannya.
              Massa buruh berulang kali berdemo di Balai Kota DKI Jakarta untuk menuntut Anies merevisi
              besaran UMP DKI Jakarta 2022.

              Saat menemui pedemo pada 29 November 2021, Anies pun mengakui bahwa kenaikan UMP
              0,85% terlalu kecil. Anies menyatakan terpaksa meneken surat keputusan kenaikan UMP 0,85%.

              "Kami  pun berpandangan  ini  angka  yang terlalu  kecil  untuk  buruh  di  Jakarta,"  ujar  Anies  di
              hadapan massa saat itu.

              Pemprov DKI pun kemudian berjanji kepada buruh akan merevisi besaran UMP DKI Jakarta 2022.
              Akhirnya kenaikan UMP Jakarta pun direvisi menjadi naik 5,1% atau sebesar Rp 225.667.
              (Kontan/Kompas.com/Tribunnews.com).












































                                                           42
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48