Page 41 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 41

"Tapi sekarang merevisi Kepgub tersebut, itu kami sangat sayangkan karena melanggar regulasi.
              Lalu apakah ada yang salah dari Kepgub yang lama? Kalau memang yang lama ada yang salah,
              kami setuju ada perubahan, tapi kalau tidak ada kesalahan kenapa mesti direvisi?" ungkapnya.

              "Ini bukan bicara besar-kecilnya kenaikan upah, tapi apa memang ada regulasi yang memastikan
              untuk bisa ada perubahan itu? Jadi kami merasa keberatan lakukan perubahan atas Kepgub itu,"
              lanjut Nurjaman.

              Pengusaha  akan  Tempuh  Jalur  Hukum  Saat  ini  Apindo  memang  belum  menerima  dan
              mengetahui  isi  salinan  Kepgub  baru  yang  akan  diterbitkan  untuk  merevisi  kebijakan  Anies
              sebelumnya.  Pihaknya  akan  melakukan  pendekatan  dengan  Pemprov  DKI  untuk  kembali
              mendiskusikan kebijakan UMP.

              Namun, dia memastikan akan menempuh jalur hukum dengan menggugat ke Pengadilan Tata
              Usaha Negara (PTUN) jika Kepgub terkait kenaikan UMP 5,1 persen di 2022 tetap terbit.

              "Kami akan lakukan pendekatan ke pemerintah DKI Jakarta, stakeholder, dan pengusaha DKI
              Jakarta untuk bersama-sama menyikapi atas Kepgub yang akan ditetapkan oleh Pak Gubernur
              itu," kata Nurjaman.

              "Tentunya upaya-upaya yang akan kami lakukan, termasuk juga dimungkinkan upaya hukum
              dengan melakukan gugatan ke PTUN," imbuhnya.

              Nurjaman pun berharap Anies tidak menerbitkan Kepgub yang menetapkan kenaikan UMP 5,1%
              sebab malah akan membuat kegaduhan di dunia usaha yang tengah terdampak pandemi.

              "Berharap untuk pak gubernur mengurungkan niatnya untuk untuk membuat Kepgub yang baru,
              karena itu akan membuat kegaduhan bagi dunia usaha," pungkas dia.

              Buruh Dorong Gubernur Seluruh Indonesia Ikuti Langkah Anies Baswedan Buruh mendorong
              kepala daerah untuk mengikuti langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi Upah
              Minimum Provinsi (UMP) tahun 2022.

              Anies  merevisi  UMP  DKI  Jakarta  tahun  2022  menjadi  5,1%  dari  sebelumnya  hanya  0,85%.
              Sementara rata-rata kenaikan UMP nasional tabun 2022 berdasarkan keterangan Kemeterian
              Ketenagakerjaan sebesar 1,09%.

              "Ini harusnya tidak hanya dilakukan oleh DKI Jakarta, tetapi juga dilakukan oleh semua Gubernur
              di  Indonesia  untuk  melakukan  revisi  terkait  dengan  kenaikan  UMP  tahun  2022,"  ujar  Wakil
              Presiden Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPP FSPMI) Kahar S
              Cahyono dalam keterangannya, Minggu (19/12).

              Kahar bilang UMP yang sebelumnya telah ditetapkan oleh seluruh gubernur di Indonesia tersebut
              berada di bawah inflasi. Sehingga hal itu akan menekan daya beli masyarakat.

              Revisi UMP juga mengacu pada keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan Undang-
              Undang  nomor  11  tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja.  MK  memutuskan  bahwa  UU  Cipta  Kerja
              Inkonstutisional bersyarat.

              Berdasarkan putusan tersebut, penghitungan UMP tahun 2022 sebelumnya tak memiliki dasar
              hukum. Oleh karena itu harus kembali pada aturan sebelumnya.
              "Revisi upah minimum bukan sekadar pembelaan terhadap kaum buruh, tapi juga menjadi satu
              kewajiban bagi kepala daerah untuk taat pada konstitusi," terang Kahar.




                                                           40
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46