Page 47 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 FEBRUARI 2020
P. 47
Manfaat JKK selama ini telah hadir secara lengkap, seperti perawatan dan
pengobatan tanpa batasan biaya sesuai kebutuhan medis, santunan pengganti upah
selama tidak bekerja, santunan kematian karena kecelakaan kerja sebesar 48 kali
upah, santunan cacat total hingga maksimal sebesar 56 kali upah, bantuan
beasiswa, hingga manfaat pendampingan dan pelatihan untuk persiapan kembali
bekerja (return to work).
Manfaat JKK di atas menjadi semakin baik, dengan terbitnya Peraturan Pemerintah
Nomor 82 Tahun 2019, antara lain berupa santunan pengganti upah selama tidak
bekerja, ditingkatkan nilainya menjadi sebesar 100 persen untuk 12 bulan dari
sebelumnya hanya 6 bulan. Setelah 12 bulan dan seterusnya, pengganti upah
ditanggung sebesar 50 persen hingga sembuh.
Manfaat lainnya dari biaya transportasi angkutan darat yang juga meningkat dari Rp
1 juta menjadi maksimal Rp 5 juta, angkutan dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 2 juta,
dan angkutan udara menjadi Rp 10 juta dari sebelumnya Rp 2,5 juta.
"Kami memastikan ketahanan dana program JKK dan JKM yang dikelola
BPJamsostek sangat baik dalam menopang manfaat yang baru, sehingga
peningkatan manfaat ini dapat dilaksanakan tanpa menaikkan iuran kepesertaan",
jelas Agus.
Peningkatan manfaat lainnya adalah bantuan beasiswa yang merupakan manfaat
dari program JKK yang mendapatkan kenaikan sangat signifikan. Jika sebelumnya
bantuan beasiswa diberikan sebesar Rp 12 juta untuk satu orang anak, kini menjadi
maksimal Rp 174 juta dan dapat diberikan kepada maksimal dua orang anak.
"Jika dihitung-hitung, maka kenaikan manfaat beasiswa BPJamsostek tersebut
mencapai 1350 persen," kata Agus.
Ia mengatakan, pendidikan anak lebih terjamin dengan adanya pemberian beasiswa
yang diberikan sesuai jenjang pendidikan dengan besaran nominal yang lebih tinggi.
"Beasiswa akan diberikan sejak taman kanak-kanak (TK) hingga anak pekerja lulus
dari bangku kuliah," tambahnya.
Pemerintah juga menambahkan manfaat JKK dengan perawatan di rumah atau
home care dengan manfaat yang tidak tanggung-tanggung, yaitu sebesar maksimal
Rp 20 juta untuk maksimal 1 tahun per kasus dan diberikan kepada peserta yang
tidak memungkinkan melanjutkan pengobatan ke rumah sakit.
Peraturan Pemerintah tersebut juga mengatur pemeriksaan diagnostik, yang
dimaksudkan untuk pemeriksaan dalam rangka penyelesaian kasus Penyakit Akibat
Kerja (PAK). Hal ini dilakukan untuk memastikan pengobatan dilakukan hingga
tuntas.
Tidak hanya program JKK, program JKM juga mendapatkan peningkatan manfaat
yang cukup signifikan. Selama ini, manfaat program JKM yang diterima ahli waris
Page 46 of 94.