Page 132 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 MARET 2021
P. 132
Ringkasan
Pemerintah mencatat terdapat 6,7 juta orang telah menjadi penerima manfaat dari program
Kartu Prakerja yang sudah berjalan selama satu tahun. Program ini dimulai pada 17 Maret 2020
saat dibentuknya Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja. Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, program ini sudah digagas sejak
pertengahan 2019. Setelah itu, pemerintah menyusun program Kartu Prakerja yang sepenuhnya
dilakukan dengan menggunakan sistem end to end digital.
SETAHUN PROGRAM KARTU PRAKERJA, SEBANYAK 6,7 JUTA ORANG TELAH
TERIMA MANFAAT
Jakarta - Pemerintah mencatat terdapat 6,7 juta orang telah menjadi penerima manfaat dari
program Kartu Prakerja yang sudah berjalan selama satu tahun. Program ini dimulai pada 17
Maret 2020 saat dibentuknya Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, program ini sudah
digagas sejak pertengahan 2019. Setelah itu, pemerintah menyusun program Kartu Prakerja
yang sepenuhnya dilakukan dengan menggunakan sistem end to end digital.
"Di awal program ini hanya ada 15 orang ini dilaunching tepat 60 hari pada 11 April 2020. Hingga
gelombang 14 saat ini pendaftarnya mencapai 55,6 juta," kata dia dalam Pengarahan Presiden
RI kepada Penerima Kartu Prakerja Tahun 2020-2021 di Jakarta, Rabu (17/3/2021).
Dia menyebut pendaftar program ini datang dari 514 kabupaten dan kota di 34 provinsi. Bahkan
para pesertanya ada yang merupakan perempuan penyandang disabilitas, berasal dari daerah
tertinggal, berpendidikan SD/SMP, lansia, dan pekerja migran Indonesia.
"Dengan program semi bansos, 5,5 juta orang telah terpilih dan serapan anggaran di tahun lalu
Rp 19,98 triliun atau 99,9 persen dari Rp 20 triliun. Mayoritas tidak bekerja, berusia muda,
terdidik dan belum pernah mengikuti kursus," ungkapnya.
Dari survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2020, Kartu Prakerja berhasil menjalankan
misi sebagai semi bansos sebanyak 88,9 persen. Penerima menyatakan keterampilannya
meningkat, dan 81 persen insentif yang diterima digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Sementara ini dari tahun 2021 sudah dibuka tiga gelombang atau 1,8 juta orang dan secara
kumulatif tentu kita berharap di bulan kuartal I ini targetnya 2,7 juta, yang akan diselesaikan
dalam dua minggu ke depan," jelas dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra Sumber: Merdeka.com Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan
(Menaker) Ida Fauziyah mendorong agar Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) mendapatkan
kuota program Kartu Prakerja pada 2021. Insentif itu sebagai upaya untuk meningkatkan
kompetensi CPMI.
"Ini adalah salah satu upaya peningkatan kompetensi CPMI. Saya kira dalam Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, bahwa peningkatan
kompetensi CPMI menjadi tanggungjawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah," kata
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI di Komplek
Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/3).
Menaker Ida mengemukakan, sejak awal penyusunan Peraturan Menteri Perekonomian Nomor
11 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja
131